Lombok Utara, Gatra.com - Warga korban gempa Lombok yang rumahnya mengalami rusak saat ini masih terkatung-katung kapan penyelesaiannya. Pasalnya sejak dijanjikan kepastiannya oleh Presiden Jokowi saat berkunjung ke Lombok pada Jumat 22 Maret lalu, hingga kini belum ada kepastian kapan dana bantuan perbaikan rumah tersebut bisa direalisasikan.
Seperti yang dialami warga di dusun Tanak Song, Desa Jenggala Kecamatan Tanjung, Lombok Utara.
“Kami masih berharap kapan dana bantuan yang dijanjikan Bapak Presiden Jokowi. Kami dengar akan diberikan bantuan dari pemerintah tapi perkembangan mengenai bantuan itu sendiri masih belum kami ketahui sampai sekarang,” kata Amaq Jenah, warga Dusun Lokok Bata, Desa Pendua, Kecamatan Kayangan, Lombok Utara Minggu (19/5).
Sebagaimana diketahui Presiden Jokowi beberapa waktu lalu akan memberikan bantuan bagi warga yang rumahnya rusak akibat gempa. Warga dengan rumah rusak ringan mendapat bantuan sebesar Rp10 juta sedangkan rusak sedang menerima Rp25 juta dan Rp50 juta untuk rumah rusak berat.
“Kan warga sebelumnya disurvei dan didata, tapi sampai saat ini masih belum mendapat sosialisasi dari aparat desa atau Badan Penanggulangan Bencana daerah (BPBD) bahkan Kelompok Masyarakat (Pokmas) juga di desa kami belum terbentuk. Kami juga tak tahu informasi terkait fasilitator yang disediakan pemerintah serta perkembangan lainnya,” ujar Jenah lagi.
Rumnah 45 tahun, warga lainnya mengaku rumahnya mengalami rusak sedang masih diperbaiki sehingga harus tidur di luar yakni balai-balai kecil yang dibuat sementara. Sedangka keluarga lainnya ada yang tidur di dekat kandang ayam.
“Saya dan warga lain masih khawatir tidur di dalam rumah, meski masih retak. Apalagi di Lombok Utara kan hampir tiap hari ada gempa. Bahkan tetangga lainnya rumahnya sampai roboh. Yah, kita pasrah saja,” kata Rumnah.
Data yang dihimpun Gatra.com melalui BPBD NTB menyebutkan, pemerintah pusat sudah menggelontorkan anggaran sebesar RP5,1 Triliun. Bantuan ini dikucurkan dalam dua tahap. Tahap pertama Rp3,5 triliun dan Rp1,6 triliun.
Kepala BPBD NTB Ahsanul Khak mengatakan uang itu akan dipakai untuk memberikan bantuan kepada korban yang kediamannya terdampak gempa. Pemerintah menargetkan sebanyak 216 ribu rumah akan dibangun kembali.
“Uangnya sudah masuk sebelum Desember Rp3,5 triliun. Kemarin ditambah Rp1,6 triliun. Terkumpul di NTB Rp5,1 triliun dan sudah di sini, bukan di Jakarta. Tapi memang harus lewat prosedur lagi supaya bisa cair,” kata Ahsanul.