Home Politik Orasi di Aksi 22 Mei, Fadli Zon ke Polisi: Tameng-Helm Dari Uang Rakyat

Orasi di Aksi 22 Mei, Fadli Zon ke Polisi: Tameng-Helm Dari Uang Rakyat

Jakarta, Gatra.com - Fadli Zon dan Neno Warisman mendatangi para pendemo yang sejak Rabu, (22/5), siang tadi melakukan aksi unjuk rasa di depan Kantor Bawaslu, Jl. MH Thamrin, Jakarta. Begitu sampai keduanya menuju ke mobil komando dan melakukan orasi.

Fadli menegaskan, apa yang dilakukan oleh massa aksi diatur dalam konstitusi. Polisi tidak boleh sedikitpun menyakiti massa yang tengah mengeluarkan aspirasinya.

"Saya minta teman-teman jangan terprovokasi. Saya juga minta kepolisian jangan melakukan kekerasan apalagi sampai membunuh karena tameng dan helm yang Saudara kenakan semua dari uang rakyat!" tegas Fadli yang menjabat sebagai anggota Dewan Pengarah Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi. 

Senada dengan Fadli, Neno Warisman juga membakar semangat massa saat melakukan orasi. Dia meminta agar hak masyarakat untuk aksi ini tidak dirampas. Neno juga mengingatkan aparat berwajib untuk tidak melukai massa.

"Saya minta kepada aparat kepolisian, mereka ini rakyat jangan sampai ada yang terluka," terang Neno.

257 Perusuh Ditangkap

Terpisah, Polda Metro Jaya juga telah meringkus 257 orang terkait kerusuhan yang terjadi sepanjang aksi demonstrasi Selasa, (21/5) hingga Rabu, (22/5), hari ini. Para pelaku ditangkap di tiga lokasi tempat digelarnya aksi, baik di Kantor Bawaslu, Petamburan dan Gambir.

Demikian pernyataan Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes (Pol) Argo Yuwono, Rabu, (22/5), malam ini. Dari TKP ada 257 tersangka, jadi untuk di Bawaslu ada 72 tersangka, Petamburan 156 tersangka dan di Gambir ada 29 tersangka jadi keseluruhan ada 257 tersangka."

Menurut Argo polisi menangkap dan melakukan penindakan pada tersangka karena yang bersangkutan melawan petugas dan melakukan tindakan pengrusakan.

"Di Bawaslu kenapa kita lakukan penangkapan karena melawan petugas, yang kedua melakukan pengrusakan dengan memaksa masuk Bawaslu. Yang di Petamburan melakukan pembakaran mobil dan penyerangan asrama polisi. Kemudian yang di Gambir penyerangan asrama dan Polsek Gambir," jelas dia.

 

Editor: Wem Fernandez