Semarang, Gatra.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah siap menyambut kedatangan pemudik Lebaran 2019 yang diperkirakan mencapai 8,9 juta orang.
Hal ini disampaikan Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo pada apel siaga pembukaan “Posko Terpadu Idulfitri atau Lebaran 2019” di halaman kantor Gubernur Jateng di Jalan Pahlawan, Semarang, Selasa (28/5) sore.
Untuk menyambut kedatangan para pemudik dari berbagai daerah, Jateng telah melakukan langkah antisipasi terhadap sejumlah titik rawan kemacetan dam kecelakaan lalu lintas, rawan bencana banjir, tanah longsor. Pada daerah rawan tersebut telah disiapkan rambu-rambu serta ditempatkan petugas dari instansi terkait.
“Jateng siap menyambut arus mudik Lebaran yang diperkirakan mencapai 8,6 juta orang atau naik 11,6 persen dibandingkan tahun lalu,” kata Ganjar.
Untuk ketersediaan bahan pokok, menurut Ganja, stok yang ada mencukupi memenuhi kebutuhan masyarakat merayakan Lebaran. Stok beras mencapai 10.318 ton, gula 1.930,66 ton, bawang merah 26 ton, minyak goreng 66.463 ton liter, daging 5,58 ton, tepung terigu 32,99 ton, dan telur ayam 1,31 ton.
Lebih lanjut, Ganjar mengatakan, keberadaan posko terpadu Lebaran Jateng yang beranggotakan instansi terkait seperti Dinas Perhubungan, Dinas Kesehatan, Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Polri, dan lainnya diharapkan dapat melayani masyarakat dengan baik.
Posko terpadu Lebaran Jateng dibuka mulai 29 Mei hingga 13 Juni 2019, dan selama 24 jam buka untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat. “Petugas pokso terpadu Lebaran setiap hari memberikan informasi kondisi di lapangan seluruh Jateng sehingga bila ada permasalahan segera dapat ditangani,” kata Ganjar.
Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Jateng, Satriyo Hidayat, menyebutkan jumlah pemudik yang menggunkan mobil pribadi yang diperkirakan mencapai 5,6 juta kendaraan. Para pemudik yang menggunakan mobil agar mewaspadai sejumlah titik yang rawan terjadi kemacetan arus lalu lintas di Jateng.
Menurut Satriyo, titik-titik kemacetan aru lalu lintas antara lain di Bawen, Ambarawa, Pasar Mangkang-kota Semarang, Pertigaan Secang-Kabupaten Magelang, Pasar Tonjong-Brebes, dan di Flyover Bumiayu-Brebes. “Kami harapkan agar menghindari titik-titik kemacetan tersebut serta memilih jalur alternatif yang ada,” ujar dia.
Jalur-jalur alternatif akan dipasangi rambu-rambu penunjuk arah untuk memudahkan pemudik. Selain itu juga menempatkan petugas Dishub di titik-titik tertentu yang dirasa perlu. “Telah berkoordinasi dengan penyelenggara jalan tol untuk penambahan rambu-rambu informasi jalur alternatif yang dapat dilalui pemudik,” kata Satriyo.