Jakarta, Gatra.com - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) Fadli Zon turut mengucapkan selamat ulang tahun ke-58 kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang dirayakan Jumat (21/6), hari ini.
Fadli berpesan agar Jokowi lebih memperhatikan keadaan bangsa yang hari ini semakin memprihantinkan. Sebagai seorang pemimpin, Jokowi harusnya tahu, warisan apa yang hendak dia tinggalkan untuk rakyat Indonesia.
“Saya kira seorang pemimpin itu dinilai ketika berkuasa. Itu apa yang dia lakukan? Legacy-nya apa? Dia mau dikenang sebagai apa? Mau dikenang sebagai pemimpin yang banyak utang? atau pemimpin yang berhasil membawa pembangunan, atau pemimpin yang dicintau rakyat atau tidak,” kata Fadli di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, hari ini.
Pesan moral Fadli juga menyasar soal kekuasaan. Jangan sampai seorang pemimpn menggunakan cara-cara curang demi kepentingan kekuasaan sebagaimana yang dilakukan rezim otoriter dahulu.
“Kalau sekadar mau berkuasa orang bisa berkuasa. Dengan cara curang saja orang bisa berkuasa kok,” sindir Fadli.
Politisi Gerindra ini pun mengambil contoh Mikhail Sergeyevich Gorbachev, politikus Rusia sekaligus pemimpin Uni Soviet periode 1985-1991. Sosok ini banyak disanjung di luar negeri tetapi sangat dibenci masyarakat Soviet.
“Mungkin orang lewat enggak ada yang negor dia. Dia telah membuat Uni Soviet terpecah belah, hancur, disintegrasi. Pemimpin mau dikenang karena legacy-nya. Apa yang ditinggilakan, suatu kejayaan, atau suatu penderitaan? Misalnya utang, hidup makin susah, cari pekerjaan susah,”
“Jadi inilah pesan ulang tahun saya untuk Pak Jokowi,” tutup Fadli.