Boyolali, Gatra.com – Banyak pihak merasa kehilangan atas meninggalnya Kepala Pusat Data Informasi dan Humas (Pusdatinmas) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho. Sosok Sutopo mendapat apresiasi sangat besar atas dedikasinya selama ini menyampaikan informasi kebencanaan.
Kepala BNPB Letjen TNI Doni Monardo mengatakan Sutopo sangat piawai dan terampil dalam menjalankan tugasnya. Ia sanggup mengumpulkan data kebencanaan sangat cepat. Data itu diolah sedemikian rupa dan disajikan secara akurat.
”Makanya Sutopo sangat diapresiasi, baik oleh atasan maupun oleh masyarakat luas. Sebab beliau memberikan informasi yang mudah dipahami semua orang,” ucap Doni saat menjadi inspektur upacara pemakaman Sutopo di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Sasonolayu, Boyolali, Senin (8/7).
Baca Juga: Kepala BNPB: Sutopo Pahlawan Kemanusiaan
Doni menilai analisis Sutopo soal bencana cukup tajam. Sutopo juga kerap memberi saran dalam penanganan daerah bencana. Dengan meninggalnya Sutopo, BNPB kehilangan sosok yang piawai, cekatan, dan cerdas.
”Sangat sulit mencari sosok seperti beliau ini. Makanya kami berharap lahir Sutopo-Sutopo lain sebagai penerus beliau,” ucapnya.
Adapun Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengenang Sutopo sebagai sosok luar biasa. Sebab Sutopo menyampaikan banyak hal dan bukan hanya kebencanaan. Banyak pula sikap Sutopo yang patut dicontoh.
Baca Juga: 'Mas Sutopo Senang Kerja, Kalau Libur Malah Merasa Sakit'
”Saat saya di rumah beliau tadi saya terharu. Saat ketemu anaknya, saya peluk dia. Saya merinding saat anaknya berbisik ayah sudah tidak sakit lagi. Ini merupakan bentuk ketabahan yang luar biasa,” ucapnya.
Ketabahan ini, kata Ganjar, juga terlihat dari sosok Sutopo saat divonis menderita kanker paru-paru stadium 4B. Di tengah sakitnya, Sutopo bekerja penuh dedikasi dan profesional. ”Beliau selalu menyampaikan pesan ’saya sakit dan saya masih bekerja’,” ucap Ganjar.
Sutopo meninggal di St Stamford Modern Cancer Hospital, Guangzhou, Cina, pada Minggu (7/7) pukul 02.00 waktu setempat. Pria berusia 50 tahun itu meninggal dalam perjuangannya melawan penyakit kanker paru-paru stadium 4B.