Jakarta, Gatra.com - Rencana pemerintah menurunkan harga tiket pesawat disambut baik pelaku bisnis MICE dan Pariwisata yang juga Head of Property Management IKAI (Intikeramik Alamasri), I Gede Wahyu. Pihaknya menilai positif keputusan Pemerintah tersebut. Menurutnya harga tiket pesawat turun untuk maskapai berbiaya rendah atau low cost carrier (LCC) yang rencananya berlaku efektif Kamis besok (11/7) akan sangat membantu pertumbuhan industri MICE (Meeting, Incentive, Conference, and Exhibition) dan pariwisata di Indonesia.
Dia menilai, enam bulan belakangan ini, harga tiket pesawat yang tinggi sangat memukul industri. Banyak tempat wisata baru yang lokasinya jauh dari kota besar mengalami penurunan pengunjung secara drastis. Ironisnya, harga tiket ke luar negeri malah lebih murah. Sehingga tren perjalanan wisata di Indonesia berubah menjadi outbond ke luar negeri karena lebih murah dari sisi biaya.
Baca Juga: Kamis Besok Maskapai LCC Sudah Harus Turun Harga
“Sektor MICE yang merupakan bagian dari pariwisata tentu juga ikut terpukul. Beban biaya perjalanan porsinya tinggi sehingga mempengaruhi pilihan sarana lainnya. Maka, pilihan akomodasi, makanan, dan materi porsi spending-nya dikurangi untuk mengurangi biaya keseluruhan,” imbuh Wahyu dalam pernyataan yang diterima Gatra.com, Rabu (10/7).
Seperti diketahui, Rapat Koordinasi Kemenko Perekonomian memutuskan untuk memberikan diskon 50% tiket maskapai LCC dari tarif batas atas (TBA). Diskon ini diberikan untuk 30% alokasi kursi dari total kapasitas pesawat.
Pemerintah, melalui Kementerian Pariwisata menargetkan adanya kontribusi sektor wisata pada produk domestik bruto (PDB) nasional mencapai 8% di 2019 ini. Pemerintah juga menargetkan kenaikan devisa negara sebesar Rp120 triliun dari 2014 menjadi Rp240 triliun di 2019.
Baca Juga: KPPU Mengindikasikan Adanya Kartel Penyesuaian Tarif SMU
Dengan turunnya harga tiket pesawat domestik ini, Wahyu berharap, industri perhotelan yang baru digeluti produsen keramik “Essenza” ini dapat ikut tumbuh. “Porsi biaya tiket pesawat yang turun dapat beralih ke pilihan akomodasi yang lebih baik,” tutur Wahyu.
IKAI sendiri berencana akan menambah tiga sampai empat hotel baru tahun ini untuk memperluas portofolionya dalam mendukung target pemerintah memperkuat industri MICE dan Pariwisata dalam negeri. Sebelumnya IKAI, melalui anak usahanya PT Hotel Properti International, resmi meluncurkan entitas bisnis barunya yaitu Swiss-Belhotel Bogor.