Jakarta, Gatra.com – Tuberkulosis (TB) menjadi salah satu penyakit menular yang sampai saat ini masih menjadi persoalan. Terlebih, penyakit ini berasal dari virus yang dengan mudah tertular melalui udara.
Dalam acara bertajuk “Youth On TB”, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kementerian Kesehatan (Kemenkes), dr. Wiendra Waworuntu, M.Kes mengatakan, bahwa anak-anak muda dapat menjadi leader dalam penceghan TB.
“Soal penanganan TB targetnya eliminasi sampai tahun 2050, tapi semoga bisa lebih cepat di tahun 2030. Anak-anak muda tentunya punya peran yang penting untuk memberikan informasi pencegahan penularan. Mereka bisa menjadi garda depan kalau ada stigma buruk terhadap pengidap TB,” katanya saat kepada wartawan di Hotel JS Luwansa, Jakarta Selatan, Senin (15/7).
Ia pun mengajak seluruh anak muda dapat bergabung ke dalam komunitas-komunitas peduli TB yang bisa mendampingi dan mengawasi penderita TB untuk patuh minum obat. Sebab, sambungnya, kepatuhan dalam minum obat ini mampu memutus rantai penularan TB itu ke orang lain.
“Di Indonesia, estimasi beban penderita TB mencapai 482 ribu. Angka TB pada usia produktif juga sangatlah besar. Maka dari itu, kenapa kita perlu sekali peran anak-anak muda untuk terjun ke dalam aktivitas yang positif untuk memberantas TB,” ujarnya.
Sementara itu, Youth TB Advocate, Madhusudan Kaphle memandang, bahwa anak-anak muda yang hidup di era kecanggihan teknologi dan informasi ini justru semakin mudah mengatasi persoalan TB. Memberikan informasi yang tepat mengenai TB melalui media sosial, serta memberdayakan pasien TB untuk dapat pulih dan dapat berproduktivitas kembali.