Banjarnegara, Gatra.com - Pengunjung Dieng Culture Festival X kali ini mendapat suguhan baru. Mereka bisa menikmati kopi khas Banjarnegara yang tersaji pada Java Coffee Festival di Lapangan Pandawa, di kawasan wisata Dieng, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah 2-4 Agustus 2019.
Sekretaris Daerah Banjarnegara, Indarto mengatakan, festival ini melibatkan para pelaku industri kopi mulai dari hulu ke hilir. Di antaranya petani dan pengolah kopi hingga barista, roastery dan pengusaha kedai kopi yang berasal dari pula Jawa.
"Kegiatan ini tujuannya untuk mendukung, memajukan, dan mengenalkan kopi khas Banjarnegara yaitu kopi robusta dan kopi arabika", kata Indarto, saat membuka acara tersebut, Sabtu (3/8).
Menurut dia, festival ini bertujuan untuk mengajak masyarakat ikut melestarikan kopi Nusantara. Selain meningkatkan perekonomian, atraksi menyeduh kopi juga menambah daya tarik wisata.
Belakangan ini, kata Indarto, kopi tak hanya dinikmati oleh lelaki. Tradisi menikmati dan menyeduh kopi juga mulai merambah kaum hawa. "Kopi di masa kini tak lagi mencitrakan hanya untuk laki-laki dan berusia dewasa. Pada era sekarang penikmat kopi banyak dari mereka malah generasi muda, baik laki-laki maupun perempuan. Bahkan pada era industri kopi, justru mereka yang menjadi tulang punggung perkembangan industri kreatif ini," ujarnya.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Purwokerto, Agus Chusaini, menambahkan, pihaknya tertarik mengembangakan industri kopi namun dengan syarat harus dilakukan dari hulu ke hilir, bahkan sampai tingkat pemasarannya. Hal ini agar petani mendapatkan hasil yang layak dalam proses ini.
"Pola seperti inilah yang selama ini dikembangkan di Kabupaten Banjarnegara. Bantuan yang diberikan dari mulai bibit, pelatihan barista, pengelolaan pasca panen, hingga membantu pemasaran kopi,"katanya.
Juara Barista Indonesia 2018, Muhammad Aga, yang turut hadir dalam pergelaran tersebut mengatakan, festival kopi yang dilaksanakan di Dieng merupakan yang pertama kalinya diadakan di Indonesia. Karena itu, dia sangat mengapresiasi gagasan panitia.
"Biasanya festival kopi dilaksanakan di gedung-gedung. Namun untuk Java Coffe Festival DCF X yang dilaksanakan di daerah dingin dan di lapangan rumput. Harapannya, tahun depan kegiatan ini juga muncul lagi di agenda DCF," katanya.