Jakarta, Gatra.com - Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk menurunkan uang muka (down payment) yang masuk skema loan to value (LTV) kredit properti dan kendaraan bermotor untuk menstimulus pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Menteri Kordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengakui, saat ini masyarakat membutuhkan fasilitas untuk mendorong kemampuan kredit masyarakat.
"Intinya memang perlu ada kemudahan fasilitas, supaya affordability-nya naik, tapi bukan hanya perumahan. Kita perlu juga mendorong yang lain, apalagi pertumbuhan dunia sedang melambat," kata Darmin kepada wartawan, di kantornya, Jumat (20/9).
Di sisi lain, mantan Gubernur Bank Indonesia (BI) ini tidak khawatir apabila LTV dilonggarkan. Ini justru akan meningkatkan Non Perfomance Loan (NPL). Penyebabnya, perbankan akan memeriksa data nasabah terlebih dahulu. "Nanti dulu, bank kan pasti cek dulu sebelum memberikan. Ini emangnya itu dulu di Amerika yang KPR abal-abal," ungkapnya.
Apalagi, Darmin menyebut, selama prudential-nya masih berjalan, tidak harus dikhawatirkan. Kecuali, misalnya down payment (DP) dihapus. "Kecuali kita bilang nggak ada DP lagi, ya itu boleh tanya ini nanti NPL apa enggak. Selama prudential-nya berjalan ya ga usah terlalu khawatir," ujarnya.