Detroit, Gatra.com - Setelah dua dekade berburu, pada tahun 2017, seorang pria Michigan berusia 77 tahun terindikasi kasus tuberkulosis (TBC). Menurut laporan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS, penyakit tersebut dibawa oleh rusa.
Dikutip dari CNN, Senin (29/9), pasien yang tidak diketahui namanya itu telah berburu rusa di daerah yang sama dan dua pemburu lainnya terinfeksi lebih dari 15 tahun sebelumnya. Dia kemungkinan menghirup patogen infeksius, suatu mikobakterium yang dapat membuat manusia sakit karena terinfeksi rusa mati.
Tuberkulosis ini sangat jarang, terhitung kurang dari 2% dari total kasus TB di AS. Sebagian besar telah dihilangkan dari ternak, tetapi masih ada di banteng liar dan rusa. Kebanyakan orang terkena infeksi dengan makan atau minum produk susu yang tidak dipasteurisasi. Lebih jarang, penyakit ini ditularkan melalui kontak langsung dengan luka terbuka, biasanya saat berburu atau menyembelih hewan yang terinfeksi.
Gejala-gejalanya terlihat sangat mirip dengan TBC pada umumnya seperti batuk berat, demam, penurunan berat badan, dan nyeri dada. Sebagian besar pengobatannya sama, kecuali tuberkulosis sapi menolak pyrazinamide, salah satu antibiotik yang digunakan untuk mengobati TB.
Risiko rata-rata seseorang terkena tuberkulosis sapi ini rendah. Tetapi, siapapun yang bekerja dekat dengan hewan pengangkut atau mengonsumsi produk susu mentah (yang diperingatkan oleh Badan Pengawasan Makanan dan Obat-obatan) harus secara rutin diskrining untuk TB.
Seperti halnya tuberkulosis, risiko untuk TB sapi meningkat di luar AS. Standar keamanan pangan bervariasi di setiap negara, jadi orang harus memastikan produk susu mereka dipasteurisasi secara benar sebelum dikonsumsi.