Banjarnegara, Gatra.com – Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Tengah merestorasi Candi Sembodro di kompleks atau gugusan Candi Arjuna Dieng, Dieng Kulon, Kecamatan Batur, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah. Peneliti BPCB Jawa Tengah, Junawan mengatakan Candi Sembodro merupakan salah satu candi di kompleks Candi Arjuna. Empat lainnya yakni, Candi Arjuna, Semar, Srikandi, dan Puntadewa. “Ada beberapa yang direstorasi. Kalau saat ini yang sedang berjalan sekarang ini adalah Candi Sembodro itu, di Dieng,” katanya, Minggu (6/10).
Menurut dia, restorasi candi ini menjadi bagian penting penyelamatan artefak kuno yang bernilai sejarah di Dataran Tinggi Dieng. Sebab, diduga di Dieng dan sekitarnya pada masa lalu pernah menjadi pusat keagamaan dan budaya nusantara pada zaman kerajaan Hindu.
Selain kompleks Candi Arjuna, ada pula gugusan candi lainnya. Satu gugusan terdiri dari empat atau lebih candi. Empat gugusan candi tersebut yakni, kompleks Candi Ndwarawati, Setyaki, Bima, dan gugusan Candi Gatotkaca. “Kompleks candi Arjuna, Ndwarawati, Setyaki, Bima, Gatotkaca, itu di situ Pak. Di Bima sendiri juga ada beberapa candi,” jelasnya.
Dia menegaskan, secara bertahap candi-candi tersebut akan restorasi jika data kelengkapan dan materialnya dianggap cukup. “Material candi itu kan tersebar. Itu diselamatkan dulu, menunggu penelitian, dan data-data lengkap,” ujarnya. Lebih lanjut Junawan mengemukakan, di luar lima gugusan candi di Dieng, BPCB juga telah mengidentifikasi ada sejumlah situs kuno di Dataran Tinggi Dieng. Salah satunya yaknni yang ditemukan di bukit Pangonan, Dieng.
Material kuno pembentuk candi juga banyak ditemukan di lahan pertanian, permukiman penduduk, dan pemakaman umum. Sebagian besar material kuno tersebut telah diserahkan penduduk dan disimpan di lahan Kepurbakalaan untuk diteliti dan bisa menjadi data cross cek saat ada pemugaran atau restorasi sebuah candi. “Petani yang menemukan diserahkan ke kita untuk diselamatkan,” ujarnya.
Dia menambahkan, kompleks candi di Dataran Tinggi Dieng diperkirakan mencapai puluhan hektare. Akan tetapi, BPCB belum memiliki data pasti seberapa luas situs Dieng.