Padang, Gatra.com - Sebanyak 154 anak perantau Minang dari Wamena pulang kampung di Sumatera Barat (Sumbar). Anak-anak tersebut akan melanjutkan pendidikan dengan menumpang di sekolah setempat.
Wakil Gubernur Sumbar, Nasrul Abit mengatakan, sejumlah perantau Minang tersebar di Kabupaten Pesisir Selatan, Kabupaten Tanah Datar, Kota Bukittinggi, Kabupaten Sijunjung, Kota Padang, dan Kota Padang Panjang.
Terkait hal itu, dalam pengakuannya Dinas Pendidikan Privinsi Sumbar sudah mengumpulkan semua dinas pendidikan kabupaten dan kota, agar mempermudahkan urusan administrasi atau proses belajar anak-anak perantau di Wamena itu.
"Saat ini anak-anak usia sekolah dari perantau Wamena terdata 154 orang. Terbanyak itu di Pesisir Selatan. Kita harapkan dalam satu dua hari ini mereka sudah bisa masuk sekolah, menumpang sementara," kata Nasrul, Kamis (10/10) di Padang.
Menurut mantan Bupati Pesisir Selatan itu, data anak-anak usia sekolah perantau Wamena ini akan dimasukkan ke Data Pokok Pendidikan (Dapodik) di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). Namun, apabila anak-anak itu pindah lagi ke Wamena, akan diberikan surat pindah resmi.
Lebih lanjut ia mengatakan, saat ini dinas pendidikan setempat sedang mendata tingkatan sekolah anak-anak perantau Minang dari Wamena itu, baik SD, SMP dan SMA. Hal ini dilakukan untuk mengatasi agar anak-anak perantau itu tidak putus sekolah.
Selain itu, ia juga menginstruksikan Pemkab dan Pemkot agar menggratiskan biaya pendidikan anak-anak perantau Sumbar tersebut. Apalagi anak-anak itu saat ini masih menumpang sementara waktu. Kendati demikian, anak-anak perantau juga bisa menetap hingga tamat.
"Sekarang biarlah dulu menumpang. Kita serahkan ke masing-masing (perantau Wamena) apakah mau menetap atau sementara. Kita minta partisipasi kabupaten dan kota sediakan pakaian sekolah, kalau tidak ada lagi tempat mengadu, datanglah ke Pemprov Sumbar," pungkasnya.