Home Ekonomi Buka Investasi, KKP-Norwegia Jalin Kerja Sama Akuakultur

Buka Investasi, KKP-Norwegia Jalin Kerja Sama Akuakultur

Jakarta, Gatra.com - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Republik Indonesia dan Kedutaan Besar Norwegia menjalin kerja sama di bidang akuakultur atau budidaya perikanan berkelanjutan. Hal ini sebagai usaha untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan yang ditetapkan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Direktur Jenderal Perikanan Budidaya KKP, Slamet Soebjakto menuturkan, perusahaan Sterner AS dari Norwegia yang bekerja sama dengan perusahaan El Rose Brothers dari Indonesia telah melakukan investasi budidaya ikan kakap dengan teknologi RAS (Recirculated Aquaculture System) di Yogyakarta. Adapun nilai investasi tersebut sebesar US$50 juta.

"KKP juga mengundang investor Norwegia untuk mengeksplorasi peluang investasi dalam pengembangan pusat perikanan dan kelautan terpadu di wilayah perbatasan terluar," ujarnya dalam "Sustainable Aquaculture Seminar" di Hotel Raffles, Jakarta, Senin (21/10).

Selanjutnya, pihak perusahaan Norwegia memberikan asistensi berupa tenaga ahli di bidang perikanan dan akan menyerap tenaga kerja dari dalam negeri.

Sebagai informasi, wilayah terluar yang ditawarkan kepada investor Norwegia adalah Natuna, Saumlaki, Merauke, Mentawai, Nunukan, Talaud, Morotai, Biak Numfor, Mimika, Rote Ndao, Sumba Timur, dan Sabang.

"Pemerintah daerah punya rencana tata ruang perikanan. Kerja samanya tentu dengan pemerintah daerah, juga dengan pemerintah pusat untuk masalah teknisnya," tuturnya.

Selain itu, Pemerintah Norwegia juga memberikan hibah sebesar Rp6 miliar untuk beberapa kegiatan seperti penelitian genetik, penanggulangan penyakit, peningkatan kapasitas, dan pembuatan SOP (Standar Operasional Prosedur).

Slamet menambahkan, potensi lahan perikanan budidaya di Indonesia seluas 12,1 juta hektar, tetapi yang baru dimanfaatkan masih sebesar 325.825 hektar. Sedangkan pertumbuhan PDB perikanan budidaya tahun 2018 mencapai 57,14 % dari total Produk Domestik Bruto (PDB) nasional perikanan.

Duta Besar Norwegia untuk Indonesia, Vegard Kaale menyampaikan, pentingnya peran akuakultur dalam pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan PBB, yaitu nol kelaparan (tujuan ke-2), aksi iklim (tujuan ke-3), dan kehidupan bawah laut (tujuan ke-14).

"Pemerintah Norwegia ingin perusahan Norwegia bekerja sama dengan perusahaan di Indonesia. Salah satunya melakukan pendekatan dengan KKP dan mempelajari peraturan di Indonesia, serta mencari partner yang sesuai di Indonesia," ucap Vegard.

Ia mengatakan, permintaan paling besar dari konsumen Norwegia adalah ikan kakap (baramundi) dan kerapu (trouper). Menurutnya, ini tidak terlepas dari penerapan beberapa poin sebagai berikut:

1. Penerapan regulasi dan kebijakan yang berbasis daya dukung lingkungan.

2. Pentingnya koordinasi dengan sektor lain, seperti sektor minyak dan gas, sehingga dapat mencegah konflik antarsektor.

3. Penerapan protokol penanganan penyakit yang optimal.

4. Menciptakan beragam inovasi teknologi untuk membentuk sektor akuakultur lebih optimal dan efisien.

5. Pentingnya menghasilkan produk berkualitas dan sesuai standar pasar internasional.

 

285