Home Internasional Pasukan Kurdi: Kematian Khalaf Simbol Pengkhianatan AS

Pasukan Kurdi: Kematian Khalaf Simbol Pengkhianatan AS

Beirut, Gatra.com - Politisi perempuan Kurdi, Hevrin Khalaf tewas pada 12 Oktober silam. 

Dia ditembak mati bersama dengan seorang pengemudi dan asistennya ketika pasukan pro-Turki menghentikan mobil SUV mereka di jalan raya M4 di Suriah utara. 

Sebuah laporan otopsi yang diedarkan Syrian Democratic Force (SDF) mengatakan tubuh Khalaf telah dipenuhi dengan peluru.

Atas tragedi tersebut, rekan-rekan Khalaf di Future Syria Party (Partai Masa Depan Suriah) dan komunitas Kurdi di timur laut Suriah mengatakan bahwa kematian Khalaf merupakan simbol pengkhianatan Amerika Serikat (AS).

"Jika Amerika tidak memutuskan untuk mundur, faksi-faksi ini tidak akan berani melakukan operasi mereka di daerah itu," kata pemimpin Partai Masa Depan Suriah Moaz Abdul Karim, seperti dilansir Reuters Rabu (23/10). 

Baru-baru ini terungkap pada 3 Oktober silam, seorang pejabat Departemen Luar Negeri AS meyakinkan Khalaf di pertemuan tersebut bahwa Washington akan melindungi Suriah Utara dari serangan Turki dengan memediasi pasukan pimpinan Kurdi dan pihak Ankara.

Namun, beberapa hari setelah pertemuan, Presiden Donald Trump mengumumkan bahwa pasukan AS akan ditarik dan keluar dari wilayah itu. Daerah yang rentan terhadap serangan Turki.

Syrian Democratic Force (SDF) pimpinan Kurdi di timur laut Suriah merupakan sekutu kunci dalam pertempuran AS melawan ISIS, mengonfirmasi bahwa pemberontak Suriah yang bertempur di pihak Turki telah membunuh Khalaf, yang genap berusia 34 tahun.

Di sisi lain, juru bicara pasukan pro-Turki Youssef Hammoud membantah pasukannya membunuh Khalaf dengan mengatakan bahwa pasukan tersebut belum mencapai ke titik saat Khalaf dibunuh. 

Ia mengatakan kasus ini masih diselidiki.
 

2283

KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR