Home Ekonomi Pengamat: Saat Ini Pemerintah Aktor Utama Penggerak Ekonomi

Pengamat: Saat Ini Pemerintah Aktor Utama Penggerak Ekonomi

Semarang, Gatra.com --- Pengamat ekonomi Diponegoro (Undip) Semarang, Nugroho SBM, menyatakan saat ini pemerintah merupakan aktor yang dapat diharapkan menggerakan perekonomian. Menurutnya pemerintah bisa melakukan pengeluaran Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) tanpa melihat gejolak ekonomi. “Pemerintah memegang kunci atau aktor yang masih diharapkan menggerakan ekonomi karena peran swasta sekarang stagnan, tidak bergerak,” katanya Sabtu (25/1).

Pengeluaran dana APBD untuk belanja gaji aparatur sipil negara (ASN) serta pembangunan infrasruktur, serta sarana dan prasrana lainnya dapat menggerakan perekonomian. Bila perekonomian bergerak, maka akan terjadi pertumbuhan ekonomi yang dapat membawa ke arah kesejahteraan masyarakat. “Dana APBD membawa dapat multiplier effect pada sektor lainnya ,” ujar Nugroho.

Dosen Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FIB) Undip ini lebih lanjut menyatakan, dalam situasi ekonomi sekarang berat bagi swasta, terutama industri untuk bergerak lebih lanjut. Investasi swasta dalam skala besar dan baru di Jawa Tengah selama beberapa tahun terakhir juga tidak ada. “Dalam kondisi ekonomi sekarang ini aktor yang masih bisa diharapkan pemerintah melalui pengeluaran APBD,” ucapnya.

Pemerintah, lanjut Nugroho, agar lebih fokus untuk meningkatkan pertumbuhan perekonomian dengan mencari sumber baru ekonomi. Jangan lagi hanya mengandalkan pada sektor manufaktur, pertanian, dan perdagangan karena akan menghadapi berbagai kendala, semisal manufaktur terkendal lahan dan birokrasi yang panjang. “Menurut saya sumber baru ekonomi yang prospektif adalah sektor pariwisata. Apalagi minat masyarakat berwisata cukup besar,” katanya.

Di samping itu di setiap daerah bermunculan obyek-obyek wisata baru, sehingga pemerintah tinggal memberikan dukungan pembangunan infratruktur dan sarana. “Pemerintah agar mendukung sektor pariwisata dengan memberikan anggaran lebih besar pada APBD,” ujar Nugroho.

834