Home Gaya Hidup Pura Mangkunegaran Akan Digitalisasi 120 Ribu Manuskrip

Pura Mangkunegaran Akan Digitalisasi 120 Ribu Manuskrip

Solo, Gatra.com - Pura Mangkunegaran mendigitalisasi koleksi yang ada di Reksa Pustaka. Reksa Pustaka ini merupakan perpustakaan milik Pura Mangkunegaran yang mengkoleksi beragam naskah kuno dan manuskrip klasik.

Petugas Alih Aksara Reksa Pustaka, Darweni mengatakan banyak akademisi hingga pihak-pihak yang menjadikan manuskrip di Reksa Pustaka sebagai rujukan. Koleksi manuskrip klasik hingga koleksi naskah kuno memiliki kisaran usia beragam.

”Ada yang usianya sampai 152 tahun. Makanya karena usia manuskrip sudah sangat tua, alih media menjadi solusi terbaik untuk mengabadikan tulisan-tulisan kuno ini,” ucapnya saat ditemui Kamis (13/2).

Koleksi Pura Mangkunegaran paling tua yakni manuskrip tulisan Mangkunegara I tahun 1769 dengan aksara Jawa-Arab. Manuskrip ini berisikan sejarah Nabi Adam hingga raja-raja tanah Jawa.

”Kalau manuskrip ini belum kami digitalisasi, sebab masih belum dibuka untuk umum. Makanya masih kami tempatkan di ruang khusus. Tapi untuk beberapa naskah lainnya sudah kami digitalisasi,” ucapnya.

Digitalisasi ini dilakukan untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi yang ada dalam literasi masa lampau. Saat ini baru ada 10 persen naskah yang sudah terdigitalisasi. Untuk program digitalisasi ini, Pura Mangkunegaran mendapatkan hibah dari PT Epson Indonesia untuk digitalisasinya.

”Keseluruhan manuskrip yang kami miliki ada 700 judul dengan ratusan ribu halaman. Sementara arsip atau naskah kuno juga masih ribuan,” katanya.

Dengan adanya alat digitalisasi hibah dari Epson ini prosesnya akan lebih cepat. ”Apalagi saat ini ada 120 ribu halaman manuskrip yang perlu didigitalisasi,” ucapnya.

Managing Director Epson Indonesia, Ishii Hidemasa mengatakan teknologi yang dimiliki Epson dapat memberikan kepastian untuk proses alih media atau digitalisasi. Dengan digitalisasi ini diharapkan Epson bisa turut berperan dalam pelestarian budaya di Indonesia.

”Kami sadar arsip sejarah ini sangat penting untuk pelestarian budaya. Kami harapkan Scaner Epson ini bisa membuat proses digitalisasi di Reksa Pustaka ini lebih efisien,” ucapnya.

Untuk kegiatan digitalisasi ini PT Epson Indonesia menggandeng PT Unibless Indo Multi dalam proses digitalisasinya. Direktur PT Unibless Indo Multi Sylvie Sembiring mengatakan pihaknya mendatangkan tim dari Semarang dan Jakarta untuk proses digitalisasinya.

Arsip yang terdigitalisasi diubah dari manuskrip menjadi file dengan format PDF. Sehingga buku elektronik ini nantinya bisa diakses melalui aplikasi.

”Dengan begitu pembaca buku sejarah akan semakin dimudahkan,” ucapnya.

264