Semarang,Gatra.com - Kepolisian Daerah Jawa Tengah (Polda Jateng) bersama dengan Asprov PSSI Jateng membentuk satgas anti mafia bola, sebagai salah satu langkah antisipasi munculnya kecurangan pada kompetisi, kasta tertinggi di Indonesia Liga 1. Diketahui, Liga 1 akan mulai digulirkan pada 29 Februari mendatang.
Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda Jateng Kombes Pol Budi Haryanto mengatakan, pembentukan satgas anti mafia bola sebagai bentuk pengawasan terhadap jalannya pertandingan di kasta tertinggi sepak bola Indonesia.
"Tentu kita tidak mau dunia sepak bola kita dikotori oleh hal semacam ini (kecurangan). Pertandingan bola di Indonesia harus bersih dari segala bentuk kecurangan," ujarnya saat mengadakan konferensi press di lobi Ditreskimum Polda Jateng, Rabu (19/2).
Nantinya, tim satgas anti mafia bola ini terdiri dari 4 Satker yakni Dit Reskrimum, Dit Pengamanan Objek Vital (Pamobvit), Dit Profesi dan Pengamanan ( Propam), dan Dit Intelkam.
Menurutnya, pembentukan satgas ini akan menghilangkan kecurangan yang biasa terjadi seperti pengaturan skor, suap wasit, pemain atau pelatih klub.
"Kami juga bekerjasama dengan Asprov PSSI Jateng untuk mengawasi pergerakan mafia bola. Masyarakat kami minta untuk berani melaporkan jika mengetahui adanya pergerakan mafia bola," tegasnya.
Disisi lain Komite Banding PSSI Asprov Jateng, Chaerul Anwar, mengaku siap berkolaborasi dengan Polri untuk memberantas mafia bola di Indonesia khususnya di Jawa Tengah.
"Kami siap bersinergeri dengan Polri untuk memberantas mafia bola baik di liga 1 atau Liga 2 maupun Piala Soeratin," tegasnya.