Jakarta, Gatra.com - Plt Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan (Kabalitbang) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Totok Suprayitno, menjelaskan bahwa ke depan Kemendikbud akan lebih mengubah kompetensi Mata Pelajaran (Mapel) Teknologi, Informasi, dan Komunikasi (TIK) menjadi Mapel Informatika.
Totok menyampaikan hal itu dikarenakan Kemendikbud ingin mapel Informatika tidak lagi berbasis pada technicality pelajar dalam penggunaan teknik komputer, namun lebih menekankan pada computational thinking.
"Kalau kita lihat kurikulumnya, TIK itu kan ada pada teknik penggunaan komputer, Mulai dari seperti mematikan, menyalakan, booting, operating sistem, dan sebagainya. Sekarang, akan lebih menekankan pada computational thinking, atau kemampuan berlogika komputasi," ujar Totok saat ditemui di Kantor Kemendikbud, Jakarta, Rabu (19/2).
Selain itu, Totok menjelaskan bahwa keunikan Mapel Informatika adalah pengajaran tidak harus menggunakan komputer. Berbeda dengan TIK yang harus menggunakan komputer karena lebih pada pengajaran penggunaan perangkat, informatika justru lebih menggunakan nalar berpikir anak dalam hal penghitungan dan komputasi.
"Untuk informatika ini, tidak harus menggunakan komputer, itu uniknya. Misal, kalau melatih anak kecil mencari jalan keluar tercepat di labirin itu kan bisa lewat game, tidak harus pake komputer, itu juga masuk comoutational thinking. Atau pakai ulat tangga itu kan juga computational thinking," kata Totok.
Selain itu, yang harus disiapkan dalam mapel informatika utamanya, menurut Totok, masalah dari kompetensi gurunya. Karena jika nanti mapel informatika di adakan mulai dari kelas 1 hingga 12, maka membutuhkan kesiapan sekolah dan juga guru.
"Persoalannya di guru. Mau diberikan sejak kelas 1 hingga 12 juga boleh saja, Asal sekolah dan gurunya siap. Jadi, kalau siap ya tinggal mulai. Dan tentu juga pengajaran ada syaratnya, tapi saya tidak hapal. Yang pasti, untuk itu guru disiapkan modulnya," ujar Totok.