Semarang, Gatra.com - Sahabat Pecinta Wayang Orang (SPWO) bersama Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Semarang bakal mengelar pergelaran Wayang Orang Putri Extravaganza di Kota Semarang, Sabtu (21/3) mendatang.
Bertajuk ' Kalimasada Murca' atau Hilangnya Pusaka Pandawa Kalimasada, gelaran ini bakal mengangkat cerita tentang nilai kepahlawanan dari tokoh-tokoh Pandawa dalam membela dan mempertahankan kesatuan dan persatuan bangsa.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Semarang Indriyasari mengatakan, event ini merupakan sebuah langkah besar untuk mengenal seni tradisi lintas zaman dan gender.
"Yang menarik adalah semua tokohnya diperankan oleh wanita. Jadi tidak ada pemain pria sama sekali," ujarnya saat menggelar konferensi press di Gedung Oudetrap, Kota Lama, Jumat (28/2).
Ia mengatakan, pemeran karakter tokoh-tokoh wayang pria seperti Bima, Prabu Bumiloka, Butha, Cakil, Janoko, Kresno juga diperankan oleh wanita.
"Semunya tokoh diperankan oleh para wanita berjumlah 60 orang, dan pengrawit berjumlah 20 orang yang juga perempuan," ucapnya.
Sementara itu salah satu penggiat dan pelaku seni budaya tradisi Indonesia, KRAy Hendrayani menambahkan, selain untuk mempopulerkan kembali gelaran seni tradisional, pertunjukan wayang orang putri juga merupakan salah satu bentuk emansipasi kaum perempuan.
"Kaum perempuan baik muda ataupun tua memiliki potensi besar yang sama besarnya dalam pembangunan dan kebudayaan Indonesia. Sebagai ibu dan wanita karir, kaum perempuan juga memiliki kewajiban untuk melestarikan seni tradisi dan budaya tradisional di Indonesia salah satunya melalui cara ini," tuturnya.
Tak hanya pergelaran wayang orang, acara yang bakal di gelar gedung Radjawali Semarang Culture juga bakal diisi dengan berbagai kegiatan, seperti wayang orang on the street, bincang budaya tradisi wayang orang, pameran dan lomba fotografi wayang orang, dan bazaar produk seni dan kuliner.