Home Gaya Hidup Resensi Film Onward: Petualangan Seru di Dunia Sihir Modern

Resensi Film Onward: Petualangan Seru di Dunia Sihir Modern

Jakarta, Gatra.com – Pixar dan Disney kembali menghadirkan animasi terbaru mereka. Film Onward tersebut terinspirasi dari pengalaman pribadi sang sutradara, Dan Scanlon. Seperti banyak animasi Pixar lainnya, kisah unik yang tak pernah diangkat sebelumnya ini juga menyentuh hati dan relevan dengan semua kelompok usia.

Pada mulanya adalah dunia penuh sihir. Saat teknologi merajai dunia, sihir perlahan menghilang karena lebih sulit dipelajari dibanding sains. Ratusan tahun berikutnya, semua makhluk sihir, termasuk peri (elf), manticore (makhluk legenda semacam sphinx yang bertubuh singa dan berwajah manusia), juga centaur (makhluk legenda setengah manusia, setengah kuda) semua hidup dalam keseharian biasa serupa Muggle atau Nomag (non-magique) – mengutip istilah makhluk non sihir dari semesta Harry Potter.

Ian Lightfoot (diisi suara oleh Tom Holland) baru saja berulang tahun ke-16. Kejutan besar datang dari sang ibu, Laurel (Julia Louis-Dreyfus) yang bercerita kalau ayah mereka punya hadiah istimewa. Ternyata Ian dan kakaknya, Barley (Chris Pratt) diberikan sebuah tongkat sihir, batu permata, dan sebaris mantra. Menurut petunjuk, jika aji-aji itu diucapkan dengan tepat, maka ayah mereka yang telah lama meninggal akan hidup selama 24 jam.

Baca Juga: Sinopsis Film Onward, Kisah Seru Chris Pratt dan Tom Holland

Barley yang menghabiskan masa remajanya mempelajari semua hal terkait sihir tentu saja segera mengucapkan mantra dengan lantang. Tapi sayang tak ada yang terjadi. Tak disangka, Ian yang pemalu dan penakut malah berhasil melakukan sihir saat membisikkan mantra dengan hati-hati. Ayah mereka pun muncul! Mula-mula sepatunya, lalu kaki, tapi hanya sampai di situ. Dari pinggang ke atas, ayah mereka tak kelihatan, karena di tengah-tengah pembacaan mantra, Ian mendadak gagal.

Mengacu pada ilmu dunia sihir – yang sesungguhnya didapat dari kartu mainan – maka Barley segera tahu apa yang harus dilakukan. Mereka harus menemukan permata serupa untuk dipakai memunculkan setengah bagian tubuh ayah mereka. Petualangan menemukan batu berharga itu menjadi kisah seru kakak-beradik tersebut. Belakangan, ibu mereka, pacarnya yang adalah polisi bernama Bronco (Mel Rodriguez), dan seorang Manticore (Octavia Spencer) terlibat sehingga membuat pencarian makin menegangkan.

“Kisah ini terinspirasi dari cerita saya dengan saudara laki-laki saya dan hubungan dengan ayah kami yang telah meninggal saat saya berusia satu tahun. Kita semua pasti pernah merasa kehilangan. Kesempatan untuk menghabiskan satu hari bersama orang yang telah meninggalkkan kita tentunya merupakan sebuah impian yang tak ternilai harganya,” ujar sutradara Dan Scanlon.

Film animasi terbaru dari Disney dan Pixar, Onward. (Dok. Disney/fly)

Semua yang pernah mengalami kehilangan orang yang terkasih kerap punya impian untuk bisa menghabiskan satu hari lagi bersama mereka yang telah meninggal itu. Entah untuk menuntaskan suatu hal atau sekedar melepas rindu. Demikian pula Ian yang walau sama sekali tak pernah bertemu ayahnya, tentu punya hasrat yang sama. Dia bahkan menuliskan daftar kegiatan yang akan dia lakukan bersama sang ayah jika nanti bersua.

Keputusan Scanlon membuat kisah ini berlatar dunia fantasi juga merupakan hal yang tepat. Suatu alam utopis tempat semua khayalan bisa terwujud. Penggunaan karakter legenda justru membuat cerita makin meriah karena kehadiran makhluk-makhluk ajaib itu. Apalagi saat melihat unicorn yang biasanya indah dan memikat ternyata berevolusi menjadi hewan liar yang tak segan mengais tong sampah, sungguh memberi kesegaran cerita yang berbeda.

Jika hubungan kakak-adik perempuan kini identik dengan duo Elsa dan Anna, maka hubungan kakak-adik laki-laki yang tak kalah indah kisahnya, bisa disematkan pada Ian dan Barley. Bagaimana Barley tak menyerah mendorong adiknya untuk mengeluarkan sisi terbaik sehingga kemampuan sihirnya maksimal, misalnya. Atau saat keduanya berbagi kisah pedih dari hati ke hati. Juga saat pertengkaran besar yang sempat memisahkan mereka, semuanya tersaji dalam jalinan cerita yang kuat. Sekali lagi Pixar membuktikan bahwa skenario bagus bisa menyatu dengan teknis animasi yang ciamik.

Meski demikian, ada kabar tak sedap terkait film ke-22 Pixar ini. Pada 27 Januari 2020, seniman tato dari San Fransisco, Sweet Cecily Daniher mengajukan tuntutan hukum pada produser Kori Rae. Pada September 2018, kru Pixar menyewa mobil van berhiaskan gambar unicorn miliknya. Maka saat Daniher melihat mobil Barley – yang dia namai Guinnevere – dicat dengan gambar unicorn, seniman tersebut lantas bersitegang soal hak cipta. Dia menuntut pula agar memperoleh bagian laba dari distribusi film serta penjualan suvenir. Per Februari, proses hukumnya masih belum tuntas.

Film Onward sudah bisa disaksikan di bioskop seluruh Indonesia mulai Rabu (4/3). Jadwal ini lebih awal dibanding pemutaran di Amerika Serikat yang baru mulai Jumat (6/3).

 

1840