Bantul, Gatra.com - Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Teten Masduki mengaku nekat melanggar protokol kesehatan World Health Organization (WHO) tentang penanggulangan virus Corona Covid-19 demi membuka pameran mebel Jogja International Furniture and Craft Fair Indonesia (Jiffina) 2020.
"Kedatangan saya melanggar protokol kesehatan yang dikeluarkan WHO. Tapi karena sudah berjanji membuka, saya nekat datang membuka Jiffina," kata Teten saat memberi sambutan di pembukaan Jiffina 2020 di Jogja Expo Center (JEC), Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sabtu (14/3) sore.
Salah satu protokol WHO untuk mengantisipasi Covid-19 adalah menghindari keramaian. Protokol ini telah diadopsi pemerintah.
Meski demikian, Teten menyatakan kehadirannya di Jiffina 2020 sangat penting. Sebab ajang tahunan ini dinilai mampu menggairahkan perekonomian terutama di bidang industri furnitur.
Menurut Teten, ancaman Covid-19 tidak diabaikan karena menjadi masalah serius. Pemerintah, kata dia, telah melakukan mitigasi bersama seluruh pemangku kepentingan dan memiliki kebijakan mengatasi pandemi ini.
"Tidak bisa dianggap enteng. Kita harus melakukan upaya pencegahan bersama dengan mengajak masyarakat hidup sehat dan menghindari berbagai kemungkinan Corona menyebar keluar," lanjutnya.
Teten juga menyebut dampak Covid-19 lebih besar daripada hal lain. Seluruh negara siap siaga dan Indonesia pun telah punya upaya mitigasi yang harus betul-betul dilakukan sesuai prosedur. "Persoalan ini, Corona Covid-19, tidak hanya dihadapi oleh kita yang di dalam negeri, tetapi di luar juga," ucapnya.
Namun ia yakin situasi akan pulih dan normal kembali dalam waktu dekat. Karena itu, Teten berharap semua kegiatan harus direncanakan secara baik.
Kehadiran Teten di Jiffina 2020 di luar kebiasaan pejabat negara. Ajudan memberlakukan protokol agar setiap orang tidak bersalaman dengan Menteri Teten. Teten bahkan memberikan sambutan tidak lebih dari enam menit.
Setelah itu, ia langsung berpamitan kembali ke Jakarta karena ada agenda penting yang tidak bisa ditinggalkan. Wartawan yang melakukan wawancara seusai acara juga diminta menjaga jarak hingga satu meter.