Indragiri Hulu Gatra.com - Hingga saat ini Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Indragiri Hulu (Inhu) dipastikan belum ada pasien yang dinyatakan positif terpapar virus corona atau Covid-19, begitu pula dengan Pasien Dalam Pengawasan (PDP).
Bahkan dari hasil data terupdate 13 April 2020 saat ini tim gugus tugas percepatan penanganan virus corona mendapatkan hasil penurunan jumlah Orang Dalam Pemantauan (ODP) di Kabupaten itu.
"Update terakhir kita saat ini mendapatkan penurunan jumlah ODP menjadi 61 orang," kata Jubir Penanganan corona Pemkab Inhu, Jawalter saat siaran pers di Kantor Kominfo Inhu, Senin (13/4).
Jawalter menyebutkan, pada 11 April lalu di Kabupaten Inhu terdapat 69 ODP, namun terjadi penurunan menjadi setelah 8 di antaranya sudah selesai dipantau.
Untuk Kabupaten Inhu sendiri, saat ini sudah melakukan rapid test terhadap 160 dan dinyatakan hasilnya negatif virus corona.
Dengan pertimbangan di atas menurut Jawalter, saat ini Pemkab Inhu belum mengajukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), karena dinilai relatif aman.
"Puji syukur saat ini belum ada kasus positif yang terkonfirmasi, dan tentunya itu menjadi harapan kita semua. Maka berdasarkan pertimbangan itu kita belum mengajukan PSBB," kata Jawalter.
Untuk mengantisipasi penyebaran virus corona di Kabupaten itu, Pemkab akan menjaga ketat empat pintu masuk ke Kabupaten itu.
Kepala Bidang (Kabid) perhubungan darat, Sarju didampingi Kadis Kominfo Jawalter Situmorang mengatakan, di area pintu masuk itu rencananya akan didirikan posko yang diisi oleh petugas tim gugus percepatan.
"Setelah kita petakan kita akan mendirikan 4 posko dipintu masuk kabupaten kita," ujar Sarju, saat siaran pers di Kantor Kominfo Inhu.
Pintu masuk itu rencananya akan dibangun tepat di perbatasan Inhu - Pelalawan, Inhu - Kuansing, Inhu - Inhil dan Inhu - yang berbatasan dengan Provinsi Jambi.
Teknisnya menurut dia, setiap angkutan umum yang akan masuk melintasi kabupaten itu akan diperiksa terlebih dahulu oleh tim gugus tugas.
"Target utama kita angkutan umum yang membawa penumpang dari provinsi yang sudah masuk red zone," ungkapnya.
Bahkan menurut dia disetiap pos nantinya akan disediakan cairan disinfektan, hingga tempat cuci tangan dan wajibkan bagi angkutan umum untuk diperiksa kesehatannya terlebih dahulu.