Home Kesehatan Dinkes Sibolga Tracing 4 Polisi Sibolga Reaktif COVID-19

Dinkes Sibolga Tracing 4 Polisi Sibolga Reaktif COVID-19

Sibolga, Gatra.com - Dinas Kesehatan (Dinkes) Sibolga, Sumatera Utara (Sumut), telah melacak riwayat kontak (tracing contact) terhadap 4 personil polisi yang dinyatakan reaktif COVID-19 berdasarkan hasil rapid test Kepolisian Resort (Polres) Sibolga pada Rabu lalu (10/6). 

Diperoleh hasilnya keluarga dan beberapa orang yang diduga pernah kontak dengan keempat personil polisi tersebut dan telah dilakukan penanganan berupa permintaan untuk melakukan isolasi (karantina) mandiri dirumah masing-masing. 

"Keluarga dan orang yang diduga pernah kontak dengan mereka (keempat personil polisi) ini telah kita lakukan isolasi (karantina) mandiri pada hari itu juga," kata Kepala Dinas Kesehatan (Kadiskes) Sibolga, Firmansyah Hulu, kepada wartawan di kantor Dinkes Sibolga, Kamis (11/6).

Langkah itu terkait tindaklanjut hasil rapid test keempat personil polisi Polres Sibolga yang dinyatakan reaktif COVID-19 berdasarkan hasil rapid test Polres Sibolga pada Rabu (10/6) lalu itu.

Firman yang juga koordinator Tim Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Kota Sibolga ini menyebutkan bahwa dari Dinkes Sibolga juga telah mengambil sampel cairan dari hidung dan tenggorokan keempat personil polisi yang dinyatakan reaktif COVID-19 tersebut melalui metode Swab, dengan menggunakan alat Polimerase Chain Reaction (PCR). 

Hasilnya telah dikirim ke Dinkes Sumut untuk ditindaklanjuti dan diperiksa ke Laboratorium Rumah Sakit Umum (RSU) Universitas Sumatera Utara (USU), guna memastikan kondisi kesehatan keempat personil Polres Sibolga tersebut, apakah positif terpapar COVID-19 atau tidak.

"Sekarang kita sedang menunggu dan kemungkinan hasilnya baru keluar dalam waktu seminggu kedepan," ucapnya.

Terkait kondisinya, Firman yang  saat itu didampingi Sekretaris Dinkes Sibolga, Dona Pandiangan, selaku tenaga dokter di Tim Gugus Tugas yang khusus menangani warga yang menjalani karantina di tempat isolasi di wisma atlet Aek Parombunan, Sibolga, meminta sekaligua berharap kepada semua orang untuk tidak berpikir dan berpandangan lain terhadap hasil rapid test keempat personil Polres Sibolga tersebut. 

Dia menjelaskan rapid test merupakan sebuah skrining atau alat untuk memutus lebih cepat rantai penyebaran COVID-19 dan bukan alat diagnostik untuk menentukan seseorang positif COVID-19 atau tidak. 

"Istilah yang dipakai dari hasil rapid test bukan positif atau negatif, tetapi reaktif dan non reaktif. Artinya apa? Bahwa di tubuh seseorang itu sebenarnya sudah terbentuk antibodi yang disebabkan oleh infeksi virus. Infeksi virus ini bisa disebabkan oleh virus Corona dan tidak. Artinya infeksi virus itu bisa memengaruhi hasil rapid test. Maka untuk penegasan diagnostik hasil rapid test seseorang positif atau tidak dari virus Corona dilakukan Swab-PCR. Disitulah nanti hasilnya positif atau tidak. Untuk sekarang masih bisa ya, dan masih bisa tidak," katanya.

Sebelumnya, sebanyak 55 personil Polres Sibolga menjalani rapid test di Aula Wira Pratama Mako Polres Sibolga, Rabu (10/6). Hasilnya, empat personil kepolisian itu dinyatakan reaktif COVID-19 berdasarkan hasil rapid test tersebut.

Kapolres Sibolga, AKBP Triyadi, mengatakan rapid test itu dilakukan untuk mengetahui dan memastikan kondisi kesehatan serta kemungkinan ada tidaknya anggota polisi yang terpapar COVID-19. Selama ini personil polisi menjadi salah satu garda terdepan dalam melakukan pencegahan COVID-19 di masyarakat. 

"Selain itu, personil Polres Sibolga juga bertugas memberikan pelayanan yang bersentuhan langsung dengan masyarakat," katanya.

676

KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR