Karanganyar, Gatra.com - Pegadaian Kabupaten Karanganyar mencatat angka restrukturisasi kredit selama pandemi COVID-19 mencapai Rp5,6 miliar. Program gadai peduli untuk membantu warga terdampak mencapai 2 ribu nasabah lebih.
Hal itu disampaikan Vice President PT Pegadaian (Persero) Solo Ali Mustaat kepada Gatra.com usai bertemu Bupati Karanganyar Juliyatmono di rumah dinas, Jumat (12/6). Ali mengatakan, dalam restrukturisasi kredit mikro, Pegadaian tidak memasang ketentuan khusus. Termasuk besaran pembayaran angsuran.
“Tergantung kemampuan bayar nasabah. Juga tidak ditarik bunga selama tiga bulan sejak awal pandemi Covid-19,” katanya.
Nilai restrukturisasi kredit mikro yang mencapai Rp5,6 miliar di Karanganyar membuktikan banyak nasabah membutuhkan keringanan dalam hal pembiayaan saat perekonomian lesu akibat pandemi. Sehingga, Pegadaian menambah program khusus bagi kalangan tersebut. Satu diantaranya Gadai Peduli. Program ini memberi keringanan berupa bunga nol persen selama tiga bulan bagi nasabah dengan nilai gadai Rp1 juta.
“Hanya membayar biaya administrasi saja Rp 6 ribu di awal. Setelah itu tanpa bunga selama tiga bulan,” katanya.
Gadai Peduli cukup banyak diminati, dimana saat ini peminatnya 2 ribu lebih nasabah. Dana Gadai Peduli biasanya dipakai nasabah dari kalangan ekonomi lemah untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari atau memulai usaha kecil-kecilan agar tetap bertahan hidup di tengah pandemi COVID-19.
Sementara itu Bupati Karanganyar Juliyatmono meminta manajemen Pegadaian sering berkomunikasi dengan Pemda Karanganyar. Program dari Pegadaian dapat dikolaborasikan dengan Pemda setempat demi memulihkan ekonomi warga Karanganyar yang goyah akibat pandemi.