Banjarnegara, Gatra.com – Masyarakat di Dataran Tinggi Dieng, terutama para pengelola wisata dan pemilik home stay menunggu kepastian pembukaan objek wisata di Jawa Tengah. Pasalnya, sudah dari tiga bulan wisata di Dieng lumpuh total.
Kepala Desa Dieng Kulon, Slamet Budiono mengatakan, selama tiga bulan terakhir Dieng sepi pengunjung seturut penutupan tempat wisata usai pemerintah menetapkan kondisi darurat tertentu Covid-19. Praktis, pengelola wisata dan pemilik penginapan kehilangan pendapatan. “Sejak Maret kita sudah tutup. Sama sekali tidak ada pengunjung,” katanya, Jumat malam (12/6),
Slamet mengungkapkan, libur lebaran adalah salah satu musim panen pengelola wisata, di luar libur sekolah. Akan tetapi, lebaran tahun ini praktis Dieng tanpa kunjungan.
Menurut dia, pandemi Covid-19 tak hanya melumpuhkan sektor wisata Dieng. Bisnis lain, seperti industri makanan, kerajinan rakyat, hingga pertanian pun terimbas. Sementara, pemerintah belum bisa memastikan kapan objek wisata dibuka. “Harapannya ya, pemerintah segera membuka objek wisata, agar ekonomi warga pulih,” ujarnya.
Dia mengemukakan, pada musim kemarau biasanya kunjungan ke Dieng juga tinggi. Cuaca cerah membuat wisatawan betah berkunjung ke beragam objek wisata di dataran tinggi ini. Terlebih, pada musim kemarau kemungkinan munculnya embun es sangat tinggi.
Seperti yang terjadi pada Jumat pagi (12/6). Embun es dilaporkan muncul di kompleks Candi Arjuna, Dieng Kulon, Kecamatan Batur, Banjarnegara. Biasanya, usai kemunculan embun es, wisatawan akan berbondong-bondong menginap di Dieng dan berharap bisa menyaksikan embun es. “Ya sayang tidak disaksikan oleh wisatawan,” ucapnya.