Home Kebencanaan Hotspot di Sumsel Meningkat, Karhutla Mengancam

Hotspot di Sumsel Meningkat, Karhutla Mengancam

Palembang, Gatra.com - Kondisi cuaca panas kini mulai terjadi di Provinsi Sumatra Selatan. Terbukti Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumsel mencatat hotspot di Sumsel mengalami peningkatan, yaitu mencapai 1.721 titik sejak Januari hingga Juni 2020.

Kepala Bidang Penanganan Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumsel, Ansori mengatakan, berdasarkan data yang berhasil didapatkan BPBD Sumsel, hingga saat ini sebaran hotspot di Sumsel sudah mencapai 1.721 titik. Jumlah tersebut meningkat pesat dibandingkan tahun 2019 lalu yang hanya 457 titik pada periode yang sama.

"Pada tahun 2019 peningkatan mulai terjadi pada Agustus hingga Oktober," katanya, Sabtu (13/6).

Berdasarkan data untuk wilayah OKI sebaran hotspot mencapai 340 titik. Kemudian, Muara Enim yang mencapai 338 titik, lalu Musi Banyuasin sebanyak 292 titik.

Selanjutnya, Banyuasin dengan jumlah mencapai 186 titik, Ogan Ilir sebanyak 124 titik, PALI sebanyak 118 titik, OKU sebanyak 72 titik, Musirawas sebanyak 61 titik, Lahat sebanyak 50 titik, Musirawas Utara sebanyak 33 titik, Palembang sebanyak 27 titik, Prabumulih sebanyak 23 titik, OKU Selatan sebanyak 20 titik.

Lalu, OKU Timur sebanyak 18 titik, Empat Lawang sebanyak 11 titik, Lubuklinggau sebanyak lima titik dan Pagaralam sebanyak tiga titik. “Data yang paling tinggi itu di daerah OKI dan Muara Enim untuk sebaran hotspotnya,” ujarnya.

Karena itu, mengantisipasi terjadinya Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di wilayah Sumsel, saat ini Gubernur Sumsel, Herman Deru telah mengeluarkan SK tentang status siaga darurat karhutla di wilayah Sumsel. Dimana, SK tersebut diberlakukan sejak 20 Mei hingga 31 Oktober mendatang.

SK tersebut akan ditindaklanjuti dengan pembentukan pos komando yang melibatkan perangkat desa dan instansi terkait sesuai dengan tugas dan fungsinya dalam upaya penanggulangan bencana asap akibat Karhutla. Untuk anggaran nantinya dibebankan pada APBN serta APBD Sumsel.

"Upaya ini diharapkan mampu mengantisipasi sejak dini Karhutla di wilayah Sumsel," tutupnya.

208