Yogyakarta, Gatra.com - Pentas wayang kulit secara virtual menjadi pilihan pelajar SMAN 3 Yogyakarta untuk merayakan ulang tahun sekolahnya ke-78. Selain demi melestarikan budaya, ajang 'Padmanaba Virtual Festival 2020' pada 15-19 September ini menggalang donasi untuk para seniman terdampak pandemi.
Ketua Panitia Virtual Festival 2020 Muhammad Aditya mengatakan, perayaan ulang tahun Padmanaba, julukan SMA 3, tahun ini berbeda dari tahun-tahun sebelumnya karena masih dalam situasi pandemi Covid-19. Sejumlah acara pun digelar secara virtual.
"Rangkaian acara ulang tahun 2020 ini mengandung aspek sosial, edukasi, budaya, seni dan hiburan. Tidak hanya untuk keluarga Padmanaba saja, nanti bisa diakses publik. Salah satunya wayangan," kata Aditya di SMAN 3 Yogyakarta, Senin (14/9).
Aditya mengatakan, pentas wayang dengan lakon 'Sri Padmanaba' ini salah satu cara para alumni untuk mendukung aspek budaya agar bisa tetap dilestarikan meski dalam situasi pandemi. "Pertunjukan seperti wayang tidak mati, tapi bisa kami dorong melalui wayangan secara virtual," katanya.
Wayangan virtual ini dijadwalkan pada Jumat (18/9) malam. Dalang Ki Seno akan menggelar pertunjukan dari rumah. "Nanti akan kami streaming melalui channel YouTube. Jadi siapapun tanpa mengenal batas geografis bisa mengaksesnya," ucap Aditya.
Menurutnya, pentas wayang itu juga akan membuka donasi untuk disalurkan ke para pekerja seni yang terdampak pandemi. Para penonton bisa memberikan donasi via e-money.
"Lalu bagaimana dengan tiket dan sebagainya? Saat tayangan wayang virtual, ada penyaluran donasi dengan cara screening QR code. Mau pakai Gopay bisa, Link Aja bisa. Ini salah satu cara bentuk kepedulian. Karena yang kami lihat saat pandemi ini, pekerja seni khawatir juga kalau pentas melalui online," kata dia.
Selain wayangan, ada pula talkshow dan seminar secara daring. Tema seminar sesuai dengan kondisi saat ini, yakni 'Strategi di Masa Pandemi Menuju Indonesia Maju 2045' dan 'Tantangan dan Peluang di Era New Normal'. Sejumlah
Salah satu panitia acara, Triyanto, menambahkan, konsep perayaan ulang tahun kali ini sesuai dengan semangat zaman now, yakni menekankan aspek virtual. "Bisa dilihat dari lokasi di manapun berada," katanya.
Triyanto mengatakan, salah satu pentas wayang dengan dalang Ki Seno sempat dilihat di YouTube hingga sembilan ribuan tampilan. "Malah lebih banyak dibandingkan saat offline. Ya itulah fenomena zaman sekarang. Selain itu juga bisa diputar di lain waktu," ucapnya.
Menurutnya, HUT SMA 3 kali ini juga ditandai peletakan batu pertama pembangunan gedung Grha Padmanaba yang berlokasi tak jauh dari SMAN 3 Yogyakarta. Gedung berlantai tujuh ini menelan dana Rp15 miliar dari para alumni.
Acara peletakan batu pertama ini juga mengundang Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, Wali Kota Yogyakarta, dan para alumni ternama.
"Gedung ini akan kami hibahkan ke Pemda DIY. Kami harap bisa menambah sarana belajar apa yang selama ini kurang di SMAN 3," ucapnya.