Kendal, Gatra.com- Masjid Hidayatul Muslimin berdiri megah dengan bangunan dua lantai membelakangi perbukitan Desa Pagergunung, Kecamatan Pageruyung. Setahun lalu, bangunannya kecil, lebih mirip mushola, karena tidak cukup menampung warga setempat menunaikan sholat Jumat. Belum lagi di beberapa atapnya pun bocor saat musim penghujan.
Rami, Bendahara takmir masjid, menceritakan proses pembangunan masjid Hidayatul Muslimin yang sekarang tampak megah itu sempat membuat dirinya dan warga lain putus asa. Sebab, setelah hampir setahun mengajukan proposal bantuan ke berbagai pihak, belum kunjung mendapatkan jawaban sesuai yang diharapkan. Selain kondisinya tidak layak, kata Rami, bangunan masjid yang sudah tua dapat membahayakan jamaah.
"Hingga berbulan-bulan sudah menitipkan proposal ke sana kemari, tapi belum ada hasil. Sampai ada dermawan Pak Gatot dan Bu Ani, tiba-tiba mau membantu masjid. Bukan membantu lagi, tapi membuatkan sepenuhnya dari nol sampai jadi semegah seperti sekarang ini. Masjid yang kecil seperti musola itu dibongkar semua, kemudian dibangunkan lagi," paparnya, Selasa (29/9).
Sosok dermawan yang telah membantu pembangunan masjid itu tidak lain bernama lengkap Yekti Handayani, istri dari Gatot Herlambang, pasangan yang sama-sama menjalankan usaha di bidang pertambangan dan kontraktor.
Saat ditanya apakah dirinya atau rekan takmir masjid masih berkomunikasi dengan dua dermawan tersebut, Rami mengaku belum pernah bertemu lagi dengan keduanya setelah pembangunan masjid selesai. Namun, imbuhnya, dia dan warga masih mengingat kebaikan yang pernah mereka berikan.
"Kami dengar bu Ani maju sebagai calon wakil bupati Kendal mendampingi Pak Ustad Ali. Biarpun beliau belum datang ke sini, Insya Allah para warga di sini akan memberikan dukungan penuh kepada beliau. Majunya bu Ani adalah momentum bagi warga untuk membalas budi baik yang pernah beliau berikan," tuturnya.
Hal senada, Ratmin, anggota takmir masjid, menyatakan siap memberikan dukungan kepada paslon KH Ali Nurudin dan Yekti Handayani (NURANI) . Selain sebagai bentuk terima kasih, dukungannya kepada paslon Nurani karena keduanya sebagai putra daerah. Menurutnya di banding calon lain yang berasal dari luar daerah, Ustad Ali dan Ani lebih mengerti kondisi masyarakat Kendal yang kelak akan dipimpinnya.
"Karena bu Ani warga di sekitar sini, kita juga sebagai anak daerah sini, siap mendukung penuh. Kalau ada saudara sendiri yang maju, kenapa kita dukung yang lain," ujarnya.
Lebih lanjut, pihaknya menampik telah dipolitisasi untuk memberikan dukungan kepada Ani melalui bantuan yang pernah diberikan kepada warga. Baginya bantuan yang diberikan oleh pasangan pengusaha itu murni untuk tujuan sosial. Lagi pula, imbuhnya, peristiwanya sudah terjadi setahun lalu, jauh sebelum yang bersangkutan mencalonkan diri sebagai Cawabup Kendal.
"Warga yang kemarin punya hajat sudah dibantu, sekarang giliran bu Ani yang punya hajat, warga di sini tanpa diminta pun akan mendukung bu Ani. Masalah bantuan Pak Gatot dan Bu Ani ke masjid ini menurut kami murni bantuan tidak dikaitkan dengan dukungan politik di Pilbup," tegasnya.
Sementara itu, terpisah, Cawabup Ani mengaku tidak ingin mengungkit-ungkit lagi bantuan yang pernah ia berikan. Dikatakan, dia dan suami melakukannya sebagai bentuk tanggung jawab sosial kepada masyarakat atas usaha yang dilakukannya. Ani mengaku menjalaninya atas anjuran dari KH Adib Anas Noor, pengasuh pesantren Wasilatul Huda, Gemuh.
"Hingga kini dawuh beliau itu kami pegang dan kami laksanakan. Alhamdulilah, usaha kami bisa berkembang, kami percaya dengan bersedekah tidak akan membuat kami jatuh miskin, karena Allah maha kaya," pungkasnya.