Wonogiri, Gatra.com - Satuan Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Wonogiri sepakat memberi rekomendasi atau izin SMAN 2 Wonogiri dan SMKN 2 Wonogiri menggelar uji coba pembelajaran tatap muka selama dua pekan mulai Senin (9/11) mendatang. Namun sebelum digelar, Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Wonogiri melakukan swab ke seluruh orang yang terlibat dalam uji coba pembelajaran tatap muka (PTM) di kedua sekolah tersebut.
Pelaksana tugas (Plt) Bupati Wonogiri Edy Santosa mengatakan, saat ini sebagai pilot proyect PTM ditunjuk SMAN 2 Wonogiri dan SMKN 2 Wonogiri.
"Penting untuk diketahui bahwa ini belum tatap muka secara keseluruhan seperti yang dimaknai banyak orang. Ini baru simulasi yang waktunya 14 hari, dimulai Senin pekan depan," katanya Kamis (5/11).
Dijelaskan, berdasar rapat koordinasi Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Wonogiri telah membahas terkait permohonan dua sekolah di Wonogiri itu yang akan menggelar simulasi PTM. Tim pekan lalu juga sudah melakukan tinjauan langsung kesiapan sekolah dan juga mendengar paparan pihak sekolah terkait.
"Sebelum dilakukan simulasi PTM, guru, murid dan karyawan sekolah terlebih dahulu diwajibkan melakukan uji swab," ucapnya.
Edy menyampaikan, apabila ada dari mereka yang hasilnya positif maka harus diganti. Tentu penggantinya ini nanti juga harus di swab terlebih dahulu, dan yang positif dikarantina.
"Ini merujuk pada SKB Empat Menteri, dimana soal zona di breakdown menjadi tingkat kecamatan. Sehingga mereka yang dapat mengikuti simulasi PTM (guru, murid dan karyawan) harus berasal dari wilayah zona kuning dan hijau, untuk zona orange dan merah tidak boleh ikut," ujarnya.
Nantinya dalam pelaksanaan simulasi PTM, pihaknya akan menerjunkan Tim Monev, kemungkinan melibatkan unsur TNI dan Polri, Satpol PP serta Dinkes.
Edy menambahkan, meski simulasi PTM ini Instruksi dari Gubernur Jateng, namun pihaknya mengaku tidak mau gegabah dan serta merta mengabulkan permohonan soal simulasi tersebut. Mengingat saat ini persebaran Covid-19 di Wonogiri pada posisi di antara zona kuning dan zona hijau.
"Saya berharap pihak sekolah semuanya menjaga kejujuran. Murid dari zona merah jangan diikutkan PTM, dicarikan penggantinya, demikian juga guru dan karyawan," tandasnya.