Jakarta, Gatra.com- Indonesia-MayinArt telah menggelar Ataraxia, yakni pameran multi-dimensi yang menampilkan 65 karya seni impresif dari seniman-seniman di Asia Timur, pada 28 Oktober hingga 7 November 2020 di Jogja Gallery. Pameran ini menampilkan karya-karya dari 32 tokoh seniman Indonesia termasuk Nasirun, Sri Pramono, Irwanto Lentho, Januri, AT. Sitompul, Irwan Sukendra, Sriyadi Srinthil, Fery Eka Chandra dan Uswarman.
Pendiri MayinArt, Krish Datta mengatakan, acara ini menjadi titik balik untuk para seniman, khususnya di Indonesia, dengan memberi mereka harapan baru dan energi setelah berbulan-bulan terdampak COVID-19.
"Platform kami juga memungkinkan para kolektor dan penikmat seni untuk merasakan pameran seni yang hampir tidak pernah ada sebelumnya. Di MayinArt, kami mendukung komunitas seni Indonesia dan berharap dapat memberikan dorongan bagi para seniman untuk terus menghidupkan semangat mereka dalam melalui krisis ini," kata Krish kepada wartawan di Jakarta, Selasa (1/12).
Dia mengatakan, 'Ataraxia' mengandung makna keseimbangan dan ketenangan, terutama pada saat krisis. Melalui acara ini, MayinArt memproyeksikan istilah Yunani tersebut sebagai dukungan dan harapan untuk seniman Indonesia, agar mampu mengatasi periode ketidakpastian ini dan juga menawarkan pagelaran seni bagi para penikmatnya dengan cara yang unik.
Selain itu, MayinArt juga menyediakan galeri virtual 3D untuk masyarakat yang ingin menyaksikan pameran secara virtual. Dual acara tersebut mencakup sesi melukis secara langsung oleh Sri Pramono, dilanjutkan dengan diskusi panel yang melibatkan para seniman, kolektor dan penikmat seni melalui Zoom. Keseluruhan acara akan disiarkan secara daring melalui platform media sosial MayinArt.
MayinArt juga memasang acara 3D virtual paralel "Ataraxia" di platform online mereka. Penikmat dan kolektor seni dapat melihat setiap karya para seniman pada platform ini secara langsung. Pameran maya tersebut bertujuan untuk memberikan nilai tambah bagi seniman untuk menampilkan karya mereka, tanpa mengindahkan keterbatasan fisik dikenakan adanya pandemi.
"Kami yakin karya-karya kreatif terbaik seringkali muncul saat masa krisis, dan karya-karya Indonesia akan memanjakan mata para kolektor seni rupa di Indonesia dan dunia. Kami berharap dapat menyoroti para seniman ini secara global dengan pameran virtual tersebut. Acara ini diselenggarakan untuk menciptakan aksesibilitas ke dalam teladan karya-karya seniman Indonesia untuk pecinta seni dari seluruh dunia, sekaligus mendukung komunitas seni Indonesia," ucap Krish.
Untuk mendukung karya para seniman, MayinArt memberikan diskon 25 persen untuk pembeli hingga Desember 2020. Selain itu, MayinArt menyediakan online catalog untuk pembeli setiap karya seni di MayinArt.