Purwokerto, Gatra.com– Akademi Ilmuwan Muda Indonesia (ALMI) mengeluarkan pernyataan dan rekomendasi secara resmi perihal vaksin Sinovac yang telah didatangkan ke Indonesia dan siap diberikan secara gratis oleh pemerintah kepada masyarakat.
Narahubung ALMI Hawis Madduppa melalui Direktur Program ALMI Tuswadi mengatakan, pada prinsipnya ALMI mendukung vaksinasi yang akan dilakukan oleh pemerintah. Namun, ia memberikan catatan bahwa vaksinasi harus memperhatikan prinsip kehati-hatian.
"Kita ingin vaksin yang digunakan harus benar-benar aman, efektif dan mendapat ijin BPOM sebagai otoritas yang berwenang. Juga, jangan sampai ada kegagalan karena kesalahan operasional," jelas Tuswadi, dalam siaran pers yang diterima GATRA, dikutip Jumat (25/12).
Ia juga menjelaskan, harus ada alternatif lain seperti pilihan vaksinasi mandiri, prioritas vaksinasi, pemetaan infrastruktur dan lain-lain. Direktur Politeknik Banjarnegara itu juga mengingatkan, meskipun nantinya ada vaksinasi namun masyarakat dan pemerintah tetap harus melakukan upaya prefentif lain sebelum vaksin ini nantinya benar-benar teruji efektif.
"Demi memutus penularan, pemerintah dan masyarakat harus bekerja sama untuk terus memperkuat 3T (tracing, testing, treatment) dan 3M (memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan pakai sabun),” ucapnya.
Menurut dia, vaksinasi bersifat preventif, mencegah kesakitan yang disebabkan oleh virus, di mana efektivitas vaksin bersifat personal sesuai kondisi sistem imun masing-masing orang. Namun demikian, penularan virus dari satu orang ke orang lain dalam satu komunitas akan selalu terjadi.
“Ketika kita abai terhadap 3T dan 3M maka penyakit menular lain yang berpotensi menjadi pandemi akan terus terjadi. Budaya hidup sehat dan taat pada protokol kesehatan harus selalu ditegakkan oleh pemerintah dan segenap masyarakat,” tegasnya.