Surabaya, Gatra.com- Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi berencana menambah jumlah tenaga pengajar atau guru agama Buddha hingga akhir Maret. Rencananya, guru agama Buddha yang direkrut nanti berstatus honorer atau kontrak.
"Soal guru agama Buddha, akhir bulan mohon diselesaikan. Bisa tenaga kontrak atau honorer. Jadi kalau ada guru yang siap, kasih tahu saya," kata Eri di Vihara Buddhayana Dharmawira Center Surabaya, Selasa (23/3).
Eri menjelaskan, para guru agama Buddha yang direkrut nanti akan mengabdi di semua SD dan SMP negeri serta swasta. Tentunya, akan disesuaikan dengan jumlah siswa beragama Buddha di sekolah yang bersangkutan.
Selain itu, mantan Kepala Bappeko Surabaya itu juga akan menyiapkan pengawas guru agama Buddha. Eri berjanji akan membicarakan hal itu dengan Kementerian Agama cabang Surabaya.
"Jadi kalau guru bisa langsung dari pemerintah kota. Tapi kalau pengawas (guru agama) langsung dari Kemenag (Kementerian Agama). Yang jelas, apakah yang dari Kemenag atau Pemkot, akan kami bantu," tegas Eri.
Menurutnya, kebutuhan guru agama memang sangat penting. Salah satunya, dalam memenuhi agenda pemerintah kota untuk mengikis stigma negatif dari paradigma mayoritas dan minoritas.
Koordinator Vihara Buddhayana Dharmawira Center Surabaya Hudy Suharto mengatakan, mengapresiasi upaya pemerintah kota untuk menyediakan guru agama Buddha. Sebab, selama ini hanya ada satu guru agama Buddha di Surabaya. "Memang jumlah guru agama Buddha hanya ada satu di Surabaya. Dan itu sudah sejak lama," kata Hudy.
Hudy menuturkan, selama ini guru agama Buddha tersebut mengajar pada tiga jenjang pendidikan sekaligus di beberapa sekolah. Guru tersebut mengajar di SD, SMP, hingga SMA dengan siswa yang beragama Buddha.
Sementara, bagi siswa beragama Buddha yang tidak memiliki guru agama, pihak sekolah menggunakan jasa sukarelawan dari Vihara di Surabaya. Karenanya, Hudy berharap pemerintah kota dapat segera merealisasi rencana tersebut.