Home Kesehatan Peluncuran Program Rujukan Batuk Didukung oleh Banyak Pihak

Peluncuran Program Rujukan Batuk Didukung oleh Banyak Pihak

Jakarta, Gatra.com - US Agency for International Development (USAID) mengapresiasi dan memberikan dukungan terhadap peluncuran percontohan program rujukan batuk USAID Tuberculosis Private Sector (TBPS), bagi tenaga kefarmasian melalui Aplikasi SwipeRx di 8 Kecamatan di Kota Medan, Sumatera Utara (Sumut), Selasa (22/06).

Sekarang, lebih dari sebelumnya, Pemerintah Amerika Serikat percaya bahwa bekerja bersama merupakan cara terbaik untuk menghentikan penyebaran TBC [Tuberkulosis] di Indonesia. "Pandemi COVID-19 memerlukan instrumen dan pendekatan baru untuk mengendalikan penyakit infeksi, itulah mengapa USAID gembira dapat mendukung peluncuran porgram percontohan Program Rujukan Batuk di aplikasi SwipeRx di Kota Medan," kata Chief of Party USAID TBPS, Dr. Syed Imran Farooq, dilansir dari siaran pers yang diperoleh Gatra.com pada Selasa pagi, (22/6).

"Peluncuran hari ini merupakan bagian dari upaya USAID yang lebih luas untuk mendukung para mitra sektor swasta, terutama apotek dalam upaya membawa Indonesia lebih dekat menuju eliminasi TBC," imbuhnya.

Untuk diketahui, percontohan program rujukan batuk ini diluncurkan oleh pemerintah AS melalui USAID-TBPS dan Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes RI), serta sejumlah organisasi profesi bidang kesehatan. Kemudian, SwipeRx adalah platform jejaring sosial online untuk profesional farmasi, termasuk apoteker, asisten farmasi (tenaga teknis kefarmasian), pemilik farmasi dan pemangku kepentingan utama lainnya di bidang farmasi.

Selain itu, kini tersedia akses modul Pengembangan Profesional Berkelanjutan atau Continuing Professional Development (CPD) untuk tenaga teknis kefarmasian dalam meningkatkan pengetahuan tentang Tuberkulosis. Sedangkan, program rujukan batuk merupakan fitur tambahan yang bertujuan memberdayakan tenaga kefarmasian di apotek dalam mempersingkat waktu mengidentifikasi terduga TBC dan merujuknya untuk diagnosis pada fasilitas kesehatan.

Sementara itu, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (Kabid P2P) Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Sumatera Utara, Teguh Supriyadi, SKM, MPH juga menyampaikan dukungannya dan berharap praktik baik ini nanti dapat direplikasi di kabupaten dan kota lain di provinsi tersebut. Selain itu juga penemuan kasus TBC di Kota Medan bisa semakin meningkat, sehingga dapat mencapai Standar Pelayanan Minimal (SPM) dan meningkatkan jejaring dengan fasilitas kesehatan (faskes) swasta hingga lebih maksimal, serta meningkatkan kontribusi penemuan kasus dari apotek.

Dukungan bagi program rujukan batuk ini juga disampaikan oleh Ketua Pengurus Daerah Persatuan Ahli Farmasi Indonesia (PD PAFI) Sumatera Utara, Dr. M. Taufik, S.Si, M.Si. Ia menyampaikan bahwa pihaknya siap mendukung kegiatan yang dilakukan oleh TIM USAID-TBPS yang bersinergi dengan Dinkes dan Organisasi Profesi termasuk PAFI, serta pihak-pihak terkait. Pun menegaskan, PD PAFI Sumatera Utara selalu berupaya berkontribusi dalam penanggulangan dan pemberantasan TBC, khususnya di Sumut. Kita berharap bahwa masyarakat di Indonesia khususnya di Sumatera Utara akan bebas TBC di tahun 2030, katanya.

Program rujukan batuk ini dilatarbelakangi oleh sangat pentingnya peran tenaga kefarmasian dalam program nasional eliminasi TBC. Di sisi lain, program percontohan SwipeRx e-Referral ini akan dilaksanakan selama enam bulan mulai Juni hingga November 2021, pada 8 kecamatan di Kota Medan, Sumatera Utara.

161