Blora, Gatra.com- Wakil Bupati Blora, Tri Yuli Setyowati mengeluhkan lambannya distribusi vaksin dari pemerintah pusat ke daerah. Iapun berharap agar ada percepatan distribusi vaksin. Hal ini disampaikan Tri Yuli saat mengikuti rapat secara virtual bersama dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) di Gedung Samin Surosentiko, Jumat (30/7).
Untuk vaksin di Blora ini, kami minta tolong Pak agar supply nya bisa dipercepat. Intinya kami bersama Forkopimda akan terus bersinergi untuk bersama-sama memutus penyebaran Covid-19 paparnya. Pihaknya mengatakan dari sekitar 700 ribu jiwa sasaran vaksinasi, capaian vaksinasi tahap 1 baru mencapai 15%. Maka kemudian pihaknya mendorong agar pemerintah pusat untuk melakukan percepatan distribusi vaksin.
Vaksin di Blora dengan sasaran vaksin ada 700 ribu dari jumlah penduduk kami, vaksin tahap 1 baru teralisasi 15% dan tahap 2 baru 7,5%. Kami mohon untuk Blora dapat diperhatikan kaitannya dengan supply vaksin, pintanya. Etik sapaan Tri Yuli lalu memaparkan kondisi penanganan covid-19 di Kabupaten Blora yang kini sudah mulai membaik.
"Ketersediaan tempat tidur di Blora kini kondisinya sudah mulai membaik dengan BOR yang sudah turun. BOR kami per tanggal 29 Juli 2021 turun menjadi 29,1%, dimana seluruhnya ada 289 tempat tidur kami yang tersebar di 6 rumah sakit. Saat ini kami sudah ada di level 3, berbagai upaya akan terus kita lakukan agar Blora dapat membaik," terangnya.
Ditambahkannya, sejumlah posko pun telah dibentuk untuk membantu penanganan Covid-19, dengan turut melibatkan peran aktif masyarakat. "Kami di Blora sudah membuat 3 posko, yang pertama, posko pemulasaran jenazah yang ada di dua titik di RSUD Blora dan rumah sakit di Kec. Cepu. Posko tersebut dibentuk dengan melibatkan organisasi masyarakat," papar Wabup
Posko selanjutnya, jelas Etik adalah posko oksigen. Mengingat bahwa ketersediaan oksigen menjadi salah satu hal yang penting dalam perawatan pasien yang terpapar Covid-19. "Kami juga membuat posko oksigen, dan Alhamdulillah untuk posko ini kami mendapatkan bantuan dari Gubernur untuk komunikasinya. Kebetulan kami di wilayah perbatasan, jadi untuk oksigen kami bisa mengambil dari wilayah Jawa Tengah, atau dari Samator yang ada di Gresik," ungkapnya.
Sementara Tim Pakar Satuan tugas (Satgas) BNPB Jangkung, berharap agar daerah memaparkan perkembangan kondisi penanganan Covid-19. Ia juga meminta agar daerah untuk menyampaikan permasalahan yang dihadapi serta solusi-solusi yang telah dilakukan. "Strategi, dan langkah-langkah seperti apa, dukungan yang dibutukan seperti apa saja," jelasnya