Home Gaya Hidup Kunjungi Kota Lama Banyumas, Bupati Husein Mainkan Wayang Suket

Kunjungi Kota Lama Banyumas, Bupati Husein Mainkan Wayang Suket

Banyumas, Gatra.com– Bupati Banyumas, Achmad Husein berkunjung ke beberapa obyek wisata budaya Kota Lama Banyumas di sekitar duplikat Pendopo Sipanji, Kecamatan Banyumas, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Kamis (21/10/2021). Dalam kunjungan itu, bupati sempat memainkan wayang suket.

Kehadiran Bupati untuk memastikan kesiapan beberapa objek yang nantinya akan dikunjungi oleh wisatawan, setelah dibukanya bus angkutan Wwisata gratis yang mengambil start dan finish dari sekitar pendopo ini dari Baturraden dan Kota Purwokerto.

Di sekitar pendopo sendiri ada beberapa objyek wisata seperti "Sumur Mas" yang ada di belakang pendopo, kemudian ada Taman Sari, Rumah Lengger dan juga Museum Wayang Sendangmas.

Saat berkunjung di Pendopo, ada pertunjukan Wayang Gagrak Banyumasan yang ditampilkan oleh Ki Dhalang Sigit Adji Sabdo Priyono. Pertunjukkan ini untuk diambil dokumentasinya menyongsong Peringatan Hari Wayang yang jatuh pada tanggal 7 November.

Hari Wayang Nasional diperingati mengikuti momentum Unesco yang menetapkan wayang sebagai ‘a Masterpiece of the Oral and Intangible Heritage of Humanity’ atau Karya Agung Budaya Dunia pada 7 November 2003.

Konsepnya pendokumentasian Pakeliran Padat Wayang Purwa Gagrag Banyumas dengan Ki Dhalang Sigit Adji Sabdo Priyono, Gagrag Banyumas Lor Gunung, lakon Bima Ngaji, dan Ki Dhalang Citut Purbocarito, Gagrag Banyumas Kidul Gunung, Lakon Bima Suci.

Pada kesempatan ini Bupati Banyumas Achmad Husein berkunjung ke Museum Wayang Sendangmas. Museum ini didirikan Pemkab Banyumas sebagai upaya untuk melestarikan kebudayaan khususnya wayang yang ada di Banyumas.

Dalam Museum Wayang tersebut ada banyak koleksi jenis wayang yang ditampilkan, mulai wayang kulit, wayang golek, wayang kancil dan sebagainya. Salah satu yang menarik perhatian Bupati adalah Wayang Suket. Ia juga sempat menjajal memainkan wayang suket.

“Wayang Suket merupakan wayang yang terbuat dari rumput. Waktu kecil saya sering bikin wayang ini. Biasanya memang dibuat untuk penyampaian cerita pewayangan pada anak-anak di desa-desa,” katanya, melalui keterangan tertulis.

1334