Home Gaya Hidup Sultan HB X Bakal Perketat Libur Natal-Tahun Baru Jika Muncul Klaster Covid-19

Sultan HB X Bakal Perketat Libur Natal-Tahun Baru Jika Muncul Klaster Covid-19

Yogyakarta, Gatra.com - Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, Sri Sultan Hamengku Buwono X, menyatakan akan memperketat mobilitas di DIY pada libur Natal dan Tahu Baru jika muncul klaster Covid-19. Namun hingga kini di tengah sejumlah pelonggaran, tak ditemukan klaster di DIY.

"Sekarang tidak terjadi klaster. Harapan saya, tahun baru kondisi baik. Kalau ada klaster, kita perketat di tahun baru," kata Sultan di kompleks Pemda DIY, Kota Yogyakarta, Rabu (27/10).

Saat ini DIY berada di level 2 Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dengan sejumlah pelonggaran, termasuk di tempat wisata. Sultan mengimbau wisatawan tetap waspada pada Covid-19.

"Protokol kesehatan tetap dijaga. Kita tidak bisa membatasi siapa yang datang dan jumlahnya berapa. Yang penting tidak terjadi lagi, objek wisata ditutup tapi mobil (wisatawan) sudah di dalam (destinasi). Petugas harus mengontol wisatawan," tuturnya.

Menurut dia, masyarakat tak bisa dilarang untuk berwisata. "Disuruh di rumah terus ya enggak kuat. Mereka juga sesek di rumah terus," katanya.

Namun Sultan yakin saat ini di tengah pelonggaran tak terbentuk klaster Covid-19, termasuk dari  tempat wisata. "Saya harap tidak ada klaster. Jadi mungkin menghadapi hari raya Natal dan tahun baru bisa lebih mudah diprediksi," ujarnya

Ia sebelumnya juga menyatakan tak ada klaster dari kegiatan pembelajaran tatap muka (PTM) kendati sejumlah kasus Covid-19 ditemukan di sejumlah sekolah di Sleman dan Bantul. 

"Pemda sudah maksimal. Tidak hanya vaksin, tapi sekolah juga sudah disiapkan. Yang penting tidak terjadi klaster dan bisa kita cegah," kata dia.

Secara terpisah, Kepala Bagian Humas Pemda DIY Ditya nanaryo Aji membeberkan data terbaru Covid-19 di DIY. "Situasi tanggal 27 Oktober 2021 penambahan kasus terkonfirmasi 27 kasus, sehingga total terkonfirmasi menjadi  155.729 kasus," ujarnya.

Pada hari ini, penderita yang sembuh sebanyak 34  kasus, sehingga total sembuh menjadi 150.106 kasus. Adapun penambahan kasus meninggal hanya 1 kasus, dengan total kasus kematian menjadi  5243 kasus. "Positivty rate harian per hari ini 0,39 persen," kata Ditya.

 

1158