Naypyidaw, Gatra.com - Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) telah menyatakan keprihatinan mendalam atas meningkatnya kekerasan di seluruh Myanmar. Mereka juga menyerukan diakhirinya segera pertempuran dan militer diminta dapat menahan diri sepenuhnya.
Pernyataan langka tersebut dikeluarkan pada hari Rabu, 10 November 2021, dan telah disetujui 15 anggotanya, sebagaimana dilansir dari stasiun berita Al Jazeera pada Kamis, (11/11).
Keputusan itu terjadi di tengah laporan tentang penumpukan senjata berat dan pasukan di negara bagian Myanmar, Chin.
Ini menunjukkan akan adanya serangan tentara segera untuk mengusir kelompok-kelompok milisi yang dibentuk, setelah militer menggulingkan pemerintah terpilih Aung San Suu Kyi, dalam kudeta pada 1 Februari 2021 lalu.
"Anggota-anggota Dewan Keamanan menyatakan keprihatinan mendalam atas kekerasan lebih lanjut baru-baru ini di seluruh Myanmar. Kami menyerukan penghentian segera kekerasan dan untuk memastikan keselamatan warga sipil," kata pernyataan itu.
Di sisi lain, militer Myanmar tak berkomentar tentang situasi di Chin, wilayah perbatasan yang bergejolak yang telah menjadi garis depan perlawanan terhadap kekuasaan militer.
Diketahui, negara di Asia Tenggara itu sudah "dilumpuhkan" oleh protes dan kekerasan sejak kudeta, dengan militer berjuang untuk memerintah serta menghadapi perlawanan bersenjata dari milisi dan pemberontak etnis minoritas yang bersekutu dengan pemerintah bayangan yang mereka sebut sebagai "teroris".
"Anggota-anggota Dewan Keamanan mengulangi keprihatinan mendalam mereka pada perkembangan di Myanmar setelah deklarasi keadaan darurat yang diberlakukan pada 1 Februari. Dan seruan mereka pada militer untuk menahan diri sepenuhnya," kata pernyataan itu, yang dirancang Inggris.
"Mereka mendorong dilakukannya dialog dan rekonsiliasi sesuai dengan keinginan dan kepentingan rakyat Myanmar," kata pernyataan itu.
Dewan Keamanan PBB juga menyerukan akses kemanusiaan penuh, aman, dan tanpa hambatan ke semua orang yang membutuhkan dan perlindungan, serta keselamatan dan keamanan personel kemanusiaan dan medis.