Karanganyar, Gatra.com - Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Karanganyar menemukan kasus aktif Covid-19 dari testing ibu hamil dan hasil PCR sebagai orang yang melakukan perjalanan. Tracing dari kontak eratnya negatif.
"Ada ditemukan testing ibu hamil dan hasil PCR orang yang dalam perjalanan. Secara keseluruhan relatif kasus terus menurun. Tersisa 38 kasus aktif," kata Kepala DKK Karanganyar, Purwati kepada Gatra.com di Karanganyar, Kamis (25/11).
Purwati menjelaskan bahwa perluasan 3T (testing, tracing dan treatmen) ke minimal 15 orang pasien positif, kini dikurangi. Penerapan 3T akan kembali dilakukan saat terjadi kasus masif klaster penularan.
Purwati mengatakan, testing Covid-19 menjadi perihal wajib bagi ibu hamil pada sebulan sebelum hari perkiraan lahir (HPL). Mereka yang terbukti terpapar, diminta melakukan isolasi mandiri di rumah. Kontak eratnya juga diminta menjalani tes.
Purwati menyebut, semua yang terbukti positif dari kalangan tersebut tak bergejala.
"Sejauh ini kontak erat dari ibu hamil yang positif Covid-19 tidak menunjukkan gejala tertular dan non reaktif," katanya.
Dikatakan, RSUD Karanganyar melaporkan kasus aktif dari kalangan warga yang menjalani PCR secara mandiri. Mereka membutuhkan surat keterangan negatif Covid-19 sebagai syarat bepergian menggunakan moda transportasi umum.
Sementara itu Satgas Covid-19 menyiagakan kembali fasilitas kesehatan di puskesmas, RSUD serta RS rujukan Covid-19 dalam menyambut PPKM level 3 Nataru pada 24 Desember 2021-2 Januari 2022.
"Bangsal perawatan dan UGD isolasi untuk pasien Covid-19 kembali disiapkan, setelah sebelumnya dikembalikan ke pasien umum. Selain itu, isoter akan dibuka semua," katanya.
Penting diketahui, Kabupaten Karanganyar memiliki isoter di BLK, Gedung Wanita dan gedung bekas SMPN 2 Kerjo. Dua lokasi itu sekarang ditutup sementara.