Pekanbaru, Gatra.com - Lelaki 67 tahun itu nampak sumringah usai menyeruput olahan kopi Liberika asal Kabupaten Kepulauan Meranti itu.
"Mantap ini kopinya, asli Riau," masih tetap sumringah, Gubernur Riau ini mengacungkan jempol kepada sejumlah tetamu yang hadir di Balai Serindit komplek Gedung Daerah, di kawasan jalan Diponegoro Pekanbaru, jelang siang tadi.
Selain para pelaku usaha sawit, Wakil Gubernur Riau, Sekretaris Daerah Provinsi Riau, Kepala OPD dan Pejabat Eselon II lingkup Pemprov Riau, Bupati dan Walikota se-Provinsi Riau serta Kepala Dinas yang membidangi perkebunan se-Provinsi Riau, juga hadir di sana. Dirjenbun hadir secara daring.
Bisa jadi ini kali pertama Syamsuar memimpin prosesi peringatan Hari Perkebunan Nasional ke-64 yang super spesial. Dibilang super spesial lantaran dua dari lima komoditi perkebunan andalan Riau --- Kelapa Sawit, Kelapa, Kopi, Sagu dan Karet --- langsung menelorkan duo role model (teladan) nasional. Dua komiditi itu adalah sawit dan karet.
Peraturan Gubernur Riau nomor 77 tahun 2020 Tentang Tata Cara Penetapan Harga Pembelian Tandan Buah Segar (TBS) Kelapa Sawit Produksi Pekebun di Riau itu telah membikin sejumlah provinsi lain melek dan mengadopsinya.
Soalnya, di dalam Pergub itu, harga yang ditetapkan oleh pemerintah lewat Dinas Perkebunan, tidak lagi hanya harga TBS petani plasma --- seperti yang selama ini diberlakukan --- tapi juga harga TBS petani swadaya.
Hadirnya model baru ini membikin kelembagaan petani swadaya kelapa sawit di tiga kabupaten; Pelalawan, Rokan Hulu dan Kampar, langsung bisa menjalin kemitraan dengan Pabrik Kelapa Sawit (PKS) yang ada di masing-masing daerah tadi. Kali pertama terjadi di daerah penghasil sawit di Indonesia.
MoU kemitraan tiga kelembagaan petani swadaya tadi, serta penyerahan secara simbolis Sertifikat Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO) dan Roundtable Sustainable Palm Oil (RSPO) binaan perusahaan perkebunan dan lembaga terkait, menjadi bagian dari acara itu.
Lalu, produk hilir karet Kabupaten Kuantan Singingi dalam bentuk vulkanisir ban sepeda motor, ban truk, serta aneka produk sparepart sepeda motor, peralatan rumah tangga, juga menjadi role model lelang komoditi karet pertama di Indonesia yang dikembangkan oleh Asosiasi Petani Karet Kuantan Singingi (APKARKUSI). Disbun Riau sendiri yang langsung melakukan pembinaan.
"Hadirnya penetapan harga pembelian TBS bagi kelembagaan pekebun swadaya di Riau, merupakan momentum sejarah bagi perkelapasawitan. Sebab yang semacam ini baru pertama kali diterapkan di Indonesia. Mudah-mudahan kebijakan ini bisa membantu pekebun swadaya meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan mereka secara bertahap," bekas Bupati Siak dua periode ini berharap.
Syamsuar kemudian mengharapkan aturan main tadi bisa segera berjalan di semua kabupaten/kota yang punya potensi kelapa sawit di Riau.
"Saya sangat mengapresiasi kinerja Disbun Riau terkait role model nasional ini. Silahkan kabupaten lain penghasil karet belajar dan mengadopsi apa yang sudah dilakukan oleh binaan Disbun Riau yang ada di Kuansing itu," pintanya.
Abdul Aziz