Tepi Barat, Gatra.com- Dua perwira Israel tewas secara tidak sengaja oleh salah satu pasukan mereka sendiri selama patroli keamanan di dekat pangkalan mereka di Tepi Barat yang diduduki, menurut tentara Israel. Al Jazeera, 13/12.
Pernyataan tentara pada Kamis memberikan sedikit rincian tentang insiden "tembakan persahabatan" Rabu malam, yang menurut media Israel melibatkan unit komando elit Brigade Oz, Unit Egoz di Lembah Yordan.
“Para petugas itu salah diidentifikasi dan secara keliru dibunuh oleh tembakan IDF (Pasukan Pertahanan Israel),” kata pernyataan itu. Kedua korban diidentifikasi sebagai Mayor Ofek Aharon, 28 tahun, dan Mayor Itamar Elharar, 26 tahun.
“Seorang tentara di unit itu mengira tindakan mereka sebagai serangan Palestina, dan sebagai akibat dari tembakan [nya], dua perwira itu tewas,” kata seorang juru bicara militer di radio publik Kan.
Surat kabar Jerusalem Post melaporkan para perwira telah menyelesaikan latihan militer di zona tembak pangkalan Nabi Musa dan sedang berpatroli ketika mereka mengidentifikasi sosok yang mencurigakan. Mereka memprakarsai prosedur untuk menangkap individu tersebut, termasuk menembak di udara, menurut laporan tersebut .
Mereka kemudian ditembak oleh tentara lain yang salah mengidentifikasi petugas sebagai kemungkinan penyerang. “Ini bukan insiden yang terjadi selama latihan. Bukan karena pasukan kami menembaki pasukan kami selama latihan,” kata Brigadir Jenderal Ofer Winter, kepala Divisi ke-98 Komando Pusat.
Keadaan pasti dari insiden itu sedang ditinjau, menurut militer. “IDF menyampaikan belasungkawa yang tulus kepada keluarga yang ditinggalkan dan akan terus mendukung mereka,” kata pernyataan itu.
Perdana Menteri Israel Naftali Bennett juga mengungkapkan penyesalannya tentang insiden itu di Twitter. “Kedua komandan telah mendedikasikan tahun-tahun terbaik mereka untuk keamanan Israel dan membela tanah air kami. Seluruh orang Israel berduka untuk mereka,” tulisnya.
Menteri Pertahanan Benny Gantz mengirimkan belasungkawa kepada keluarga dan mengatakan "sayangnya tidak ada yang dapat memulihkan kehilangan besar bagi keluarga, teman, dan saudara ipar".
“IDF sedang dalam penyelidikan komprehensif dan kami akan melakukan segalanya agar bencana seperti itu tidak terjadi lagi,” tambah Gantz.
Israel menduduki Tepi Barat dalam perang 1967. Palestina berusaha untuk mendirikan sebuah negara di wilayah itu dan di Jalur Gaza, dengan Yerusalem Timur yang diduduki sebagai ibu kotanya.