Home Politik PDIP Sragen: Pemecahan Dapil Kurang Efektif

PDIP Sragen: Pemecahan Dapil Kurang Efektif

Sragen, Gatra.com - Wacana pemecahan daerah pemilihan di Sragen menuai reaksi keras. Dari pihak PDI Perjuangan, hal itu justru bakal membebani kader dan partai serta merombak tatanan. 
 
Penting diketahui, jumlah penduduk Sragen tercatat 1.005.600 jiwa. Sesuai aturan di Kemendagri, KPU diminta menjajaki kemungkinan menambah dapil atau menambah peserta di dapil sesuai proporsi. 
 
Komisioner KPU Sragen, Suwarsono menyampaikan data terbaru, jumlah penduduk Sragen sekitar 1.005.600 jiwa, tercatat di Disdukcapil. Dengan jumlah itu, maka jumlah kursi di DPRD Sragen berpotensi memang bertambah dari 45 kursi menjadi 50 kursi. 
 
Mengenai hal itu, Ketua DPC PDIP Sragen Untung Wibowo Sukowati menganggap pemecahan dapil kurang efektif dan cenderung tidak akan maksimal. "Kalau memang benar ada kenaikan jumlah kursi dari 45 jadi 50, tentu kami apresiasi dan itu sebuah peluang untuk kami menambah kursi pula. Tapi kalau disuruh memilih apakah dapil tetap kursinya ditambah atau dapilnya dipecah, kami lebih memilih dapil yang ada nggak usah dipecah saja. Tambahan kursinya yang disebar ke dapil yang sudah ada saja," paparnya, Senin (17/1). 
 
Legislator DPRD Provinsi Jateng itu menguraikan penolakan pecah dapil semata-mata didasarkan pertimbangan efektivitas dan efisiensi saja. Secara internal, banyak problem baru bakal muncul apabila dapil dipecah. 
 
Meski demikian, pihaknya menyerahkan sepenuhnya keputusan terkait wacana penambahan kursi tersebut ke KPU. Ia hanya akan membahas di jajaran kader kemudian memberikan masukan ke KPU, perihal wacana penambahan kursi di Pileg 2024. KPU pun juga menunggu kepastian dari KPU pusat.
1319