Bantul, Gatra.com – Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menyebut ditetapkannya Candi Prambanan sebagai pusat keagamaan Hindu dunia menjadi peristiwa sederhana yang ditunggu banyak orang. Saat menjadi tuan rumah Presidensi G20, kebhinekaan dan keragaman Indonesia dinilai bakal menjadi rujukan negara lain.
Pandangan ini disampaikan Yaqut saat memberi sambutan di acara ‘Deklarasi Kerukunan Pemuda Lintas Agama’ yang digelar di Warung Sambal Belut Pak Sabar di Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Kamis siang (10/2/2022).
“Terus terang, saya tidak menyangka sore hari ini ada deklarasi yang luar biasa. Karena tadi saya minta Pak Kanwil Kemenag mengantar makan siang. Ini warung kesukaan saya. Ternyata ada deklarasi. Saya apresiasi setinggi-tingginya,” katanya.
Meski menganggap deklarasi ini penting, Yaqut mengatakan kedatangannya ke Yogyakarta untuk sebuah acara penting pada Sabtu pagi (11/2/2022). Esok, dirinya akan menghadiri peresmian Candi Prambanan sebagai tempat ibadah umat Hindu.
“Mulai besok, secara resmi Prambanan akan diperkenankan dan digunakan sebagai tempat ibadah umat Hindu baik di Indonesia maupun dunia. Menurut saya, meskipun ini sederhana, ini ditunggu oleh umat Hindu,” katanya.
Setelah Prambanan, Yaqut mengatakan tidak lama lagi Candi Borobudur juga digunakan sebagai tempat ibadah bagi umat Buddha seluruh dunia.
Langkah ini menurutnya menunjukkan Indonesia memiliki keragaman budaya yang luar biasa dan menghargai segala perbedaan, termasuk perbedaan keyakinan.
“Dalam bahasa sederhana saya, tidak ada Indonesia tanpa ada Islam, tanpa ada Katolik, tanpa ada Kristen, Hindu, Buddha, Konghucu, dan agama lokal lain. Indonesia berdiri karena dikodratkan beragam,” katanya.
Sebagai tuan rumah Presidensi G20 2022, Indonesia bisa menunjukkan kekuatan atas keberagamannya. Kebhinekaan, keragaman, dan keagamaan sebagai kekuatan inilah yang menjadi rujukan bagi negara lain di dunia.