Moskow, Gatra.com - Parlemen Rusia menyetujui permintaan Presiden Vladimir Putin untuk menggunakan kekuatan militer di luar negeri, dan mendukung pengerahan pasukan Rusia ke wilayah separatis di Ukraina timur.
Wakil Menteri Pertahanan Nikolay Pankov mengatakan pada sesi Majelis Tinggi bahwa, negosiasi terhenti.
“Kepemimpinan Ukraina telah mengambil jalan kekerasan dan pertumpahan darah,” katanya dikutip Kantor berita negara Rusia, TASS melaporkan pada hari Selasa, (22/2).
TASS melaporkan jumlah pasukan, wilayah operasi, tugas dan periode selama tinggal di luar Rusia, akan ditentukan oleh Putin.
Ini terjadi sehari setelah dia mengakui kemerdekaan, dalam sebuah langkah yang semakin meningkatkan ketakutan internasional bahwa Rusia akan menyerang Ukraina setiap saat, dan memprovokasi AS dan Uni Eropa untuk mulai menerapkan sanksi terhadap Moskow.
Para pemimpin Eropa mengatakan pasukan Rusia mulai bergerak ke Ukraina timur dan Washington menyebut tindakan Moskow sebagai "invasi."
"Kami pikir ini, ya, awal dari sebuah invasi, invasi terbaru Rusia ke Ukraina," kata Jon Finer, wakil utama penasihat keamanan nasional.
Dia mengatakan berita "terbaru" itu penting.
“Invasi adalah invasi dan itulah yang sedang berlangsung,” ujarnya.
Saat ini, lebih dari 150.000 tentara Rusia telah mengepung Ukraina dari tiga sisi.