Flores Timur, Gatra.com- Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi NTT mengalami kerugian besar akibat bantuan kapal motor dan perahu ketinting diterjang gelombang besar di perairan sekitar wilayah Desa Waibao, Kecamatan Tanjung Bunga Kabupaten Flores Timur.
Ada 14 unit Kapal Motor dan 6 unit Perahu bantuan untuk para nelayan di Kabupaten Flores Timur dan Sikka itu naas tenggelan pada hari Sabtu, 26 Februari 2022 sekitar pukul 16.30 WITA. Ini karena kondisi cuaca, iklim Ekstrim, hujan angin dan gelombang lautan yang melanda NTT seminggu terakhir ini.
Kapal–kapal tersebut berangkat dari pantai Oesapa Kupang galangan PT Putra Unggul milik Haji Ismail Dean di Desa Mata Air, Kecamatan Kupang Tengah, Kabupaten Kupang. Dari musibah tersebut satu ABK atas nama Jon Menase Leki (36) asal Desa Munasely, Kecamatan Pantar, Kabupaten Alor, hingga kini belum ditemukan. Sementara 8 ABK berhasil ditemukan dalam keadaan selamat.
Kapolres Flores Timur AKBP I Gede Ngurah Joni Mahardika, melalui Wakapolres, Kompol Jance Seran mengatakan kapal tersebut merupakan kapal bantuan dari Dinas Perikanan Provinsi NTT untuk nelayan di Kabulaten Sikka.
“Saat ini 8 ABK sudah berhasil diselamatkan. Sementara satu ABK atas nama Jon Menase Leki belum ditemukan. Kapalnya tenggelam. Tim SAR sementara melakukan pencarian ,” kata Kompol Yance Seran ( 27/2).
Lebih lanjut Kompol Yance mengatakan saat ini delapan ABK yang selamat sementara diminta keterangan di Polres Flores Timur. “ ABK yang selamat sementara diminta keterangan ,” jelas Kompol Yance.
Edi Fernandez Dopong salah satu ABK yang ditemukan selamat mengatakan bersama delapan rekannya diperintahkan Haji Ismail Dean untuk mengantar kapal bantuan Pemerintah Provinsi NTT ke Kabupaten Sikka melalui Kabupaten Flores Timur. "Ada 3 unit kapal 3 GT, 11 unit kapal 1 GT dan 6 unit perahu ketinting atau sampan kecil,” kata Edi Fernandez Dopong.
ABK lainnya Daud Bernard Dopong yang berhasil selamat dalam kejadian itu mengatan lolos dari maut setelah meraih sebuah jerigen kosong di detik-detik kapal yang dikemudikannya hanyut diterpa ombak sekitar 4 meter.
“Di tengah badai tersebut saya berhasil meraih sebuah jerigen yang berisi solar. Saya cepat-cepat membuang solar ke laut dan berenang menerjang gelombang. Syukur saya berhasil menggapai daratan,” kata Daud Bernard Dopong.
Setelah beristirahat sejenak Daud pun nekad berjalan menyusuri hutan. Dalam kebingungannya menemukan seorang warga kemudian mengantarnya ke rumah Kepala Desa Waibao.
“Saya tidak tau waktu di darat saya berada dimana. Saya hanya berdoa semoga bisa bertemu dengan seseorang yang bisa menolong saya. Puji Tuhan, saya akhirnya bertemu dengan warga dan dibawa ke rumah Kepala Desa,” katanya.
Berikut delapan -nama Karyawan PT. Putra Unggul Group yang selamat. Semuanya dari Kecamatan Pantar, Kabupaten Alor. Mereka adalah Ibo Asa (41), Yosep Dangmeka (25), Hirsan Sali (24), Yohanis Fernandes Muhuweni (27) Edi Fernandes Dopong (27) Daud Bernard Dopong (19), Yakup Ladang (23 dan Kadir Abdulah (26). Saat ini mereka sedang dimintai keterangan di Polres Flores Timur.