Home Internasional Starbucks, McD dan Coca-Cola Ucapkan Selamat Tinggal pada Rusia

Starbucks, McD dan Coca-Cola Ucapkan Selamat Tinggal pada Rusia

Moskow, Gatra.com - Raksasa bisnis makanan minuman dunia: MacDonald’s, Coca-Cola dan Starbucks, menghentikan aktifitas bisnisnya di Rusia. Ketiga perusahaan ini mengikuti jejak perusahaan-perusahaan besar lainnya yang memilih berhenti beroperasi di Rusia karena invasi Rusia ke Ukraina.

Pihak McD mengatakan menutup temporer 850 restonya di seantero Rusia, demikian juga dengan Starbucks yang menutup 100 kedai kopinya.

Selain itu, pabrikan bir Heineken juga meghentikan produksi dan penjualan birnya di Rusia. Sementara toko perlengkapan bayi Mothercare menyatakan, menutup semua aktivitas bisnisnya di Rusia meski penjualan di negara tersebut cukup tinggi.

Aksi penghentian kegiatan bisnis yang dilakukan perusahaan F&B ini terjadi setelah adanya beberapa tekanan kepada perusahaan-perusahaan untuk bereaksi keras terhadap perang Rusia - Ukraina. Meski tutup, ketiga perusahaan tersebut menyampaikan tetap akan membayar gaji karyawannya.

Anna MacDonald, seorang pengelola dana di Amati Global Investor, menyampaikan kepada BBC bahwa perusahaan-perusahaan yang bertindak mengikuti jejak gelombang perusahaan yang meninggalkan Rusia beralasan karena para pemegang saham dan lebih luas lagi-para pemangku kepentingan, sudah tak mau lagi melanjutkan mencari pendapatan dan keuntungan dari Rusia.

“Hal itu mempengaruhi harga saham mereka dan ada semacam sentimen bahwa itu sama sekali tidak pantas untuk dilanjutkan,” ujarnya.

Salah satu eksekutif McD, Chris Kempczinsky mengatakan pihaknya tidak bisa memprediksi kapan McD akan beroperasi kembali di Rusia, yang gerai pertamanya buka di Uni Sovyet di tahun 1990.

Di sisi lain, pesaing McD, Burger King, tetap membuka gerainya di Rusia. Burger King juga sudah berkomitmen untuk menyumbangkan US$ 3 juta untuk membantu pengungsi Ukraina dan para pengungsi yang meninggalkan negaranya itu bisa mendapatkan voucher gratis untuk membeli Whooper.

Perusahaan lain yang tidak ikut-ikutan tutup di Rusia adalah perusahaan pakaian Uniqlo. Pemilik Uniqlo menyebutkan kepada media Jepang bahwa pakaian adalah kebutuhan pokok dalam hidup. maka dari itu, Uniqlo akan tetap buka.

207