Rote Ndao, Gatra.com - Sebuah perahu nelayan “ Kuda Laut “ asal Desa Hundihuk, Kecamatan Rote Barat Laut, Kabupaten Rote Ndao, Provinsi NTT yang diawaki 12 ABK, terseret arus dan tenggelam di perairan Australia, pada Minggu (20/3). Dari 12 ABK, dilaporkan 3 selamat, sedangkan 9 orang meninggal dan hilang terseret arus laut.
Perahu nelayan tersebut dilaporkan berangkat dari Pelabuhan Oendolu, Desa Hundihuk Kecamatan Barat Laut, Kabupaten Rote Ndao pada Kamis (17/3), kemudian mencari ikan dengan membawa 12 anak buah kapal (ABK).
Wakil Bupati Rote Ndao, Stefanus Saek, membenarkan tenggelamnya perahu nelayan asal Desa Desa Hundihuk, Kecamatan Rote Barat Laut, Provinsi NTT ini.
“Benar ada kecelakaan perahu nelayan, Kuda Laut asal Desa Hundihuk di perairan Australia karena terseret ombak. Perahu itu ditemukan pesawat patroli milik Australia,” kata Stefanus Saek ( 21/3).
Saat ini kata Stefanus, ketiga ABK yang selamat dievakuasi ke Broom, Australia Barat oleh pihak Australia untuk mendapatkan pertolongan medis.
“Tiga ABK yang selamat itu telah dievakuasi tim patroli ke Broom, Australia Barat. Saat ini mereka ditangani, dirawat, tim medis di Australia. Staf kami dari Badan Penanggulan bencana Daerah ( BPBD ) sementara koordinasi dengan Australia soal penanganan medis tiga nelayan, ABK yang selamat ini,” jelas Stefanus.
Para korban yang selamat dan meninggal kata Stefanus, semuanya merupakan warga Desa Hundihuk, Kacamatan Rote Barat Laut, Kabupaten Rote Ndao, Provinsi NTT.
“Tiga korban yang selamat adalah adalah Melki Giri, Riki Balu dan Habel Kanuk,” katanya.
Sembilan nelayan, dan ABK yang menjadi korban, lanjut Stefanus ada 6 orang diantaranya sudah teridentifikasi tim patroli Australia. Mereka adalah yakni Yohanis Balu, Ibrahim Loe, Ibnu Sodo, Ike Baluk, Denis Busu dan Panji Balu.
“Tiga lainnya belum ditemukan yakni Benyamin Pah, Adi Arbet Giri dan Rifan Balu,” katanya.