Jakarta, Gatra.com - PT Phapros Tbk membagikan dividen sebesar 60% dari laba bersih perusahaan atau sebesar Rp6,64 miliar untuk tahun buku 2021 kepada para pemegang saham.
Direktur Utama PT Phapros Tbk, Hadi Kardoko mengatakan bahwa selama tahun 2021 perusahaan berhasil membukukan kinerja finansial dan non finansial yang cukup baik. Terjadi peningkatan penjualan bersih sebesar 7,23% pada 2021 dibanding 2020.
“Meski aset perseroan terdapat penurunan 4% dibandingkan tahun 2020, namun perusahaan juga berhasil meningkatkan rasio kas tahun 2021 sebesar 122% dibanding tahun sebelumnya. Ini mengindikasikan bahwa perseroan bertumbuh secara sehat dan memiliki kemampuan cukup baik untuk membayar kewajibannya,” katanya dalam acara Public Expose secara virtual pada Rabu (25/5).
Menurut Hadi, tahun ini kondisi makro ekonomi Indonesia serta sektor farmasi lebih baik dibanding tahun sebelumnya saat masih menghadapi pandemi. Pertumbuhan pasar farmasi 2022 diprediksi mencapai 10,2%, lebih tinggi dibanding 2021 yang hanya 9,4%. Pada 2023, diperkirakan sektor ini akan tumbuh mencapai 11,2%.
“Tahun ini perusahaan akan berfokus pada strategi bertumbuh dan inovasi, khususnya pada pada penataan portofolio perusahaan, optimalisasi anak perusahaan serta penataan operasional pemasaran. Selain itu juga kami akan melakukan efisiensi produksi, penataan riset dan pengembangan produk, pengembangan bisnis, dan penguatan finansial perusahaan,” ungkapnya.
Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko PT Phapros, David Sidjabat menjelaskan bahwa penjualan bersih perusahaan di tahun 2021 mencapai Rp1,05 tirilun dengan emiten di angka Rp148,3 miliar. Sedangkan untuk kas dan setara kas, perusahaan masih mencatatkan nilai sebesar Rp94,35 miliar.
“Ekuitas pun positif di angka Rp740,97 miliar. Di kuartal I 2022, pertumbuhan penjualan sudah naik 19,5% secara yoy dibandingkan dengan kuartal I di 2021. Peningkatan kinerja pada kuartal I 2022 ini tercermin seiring bertumbuhnya penjualan pada ketiga pilar pemasaran, OGB, OTC, dan Ethical,” jelasnya.
Tahun ini PT Phapros juga melakukan perubahan pengurus. Berdasarkan hasil Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) hari ini, telah diputuskan susan kepengurusan yang baru sebagai berikut:
Komisaris Utama: Maxi Rein Rondonuwu
Komisaris: Masrizal Achmad Syarief
Komisaris Independen: Chrisma Aryani Albandjar
Komisaris Independen: Bimo Wijayanto
Direktur Utama: Hadi Kardoko
Direktur Keuangan, Manajemen Risiko dan SDM: David Sidjabat
Direktur Pemasaran: Imelda Alini Pohan
Direktur Produksi: Ida Rahmi Kurniasih