Jakarta, Gatra.com - Direktur Jenderal Kebudayaan Kemendikbudristek, Hilmar Farid mengatakan bahwa festival musik tradisi adalah upaya mengajak pelaku seni budaya dan kelompok masyarakat untuk merawat dan memelihara kekayaan kebudayaan di Tanah Air. Salah satunya melalui ajang Canang World Music Festival 2022 yang mengangkat tema Musik Logam: Sebuah Perjalanan Panjang Seni Musik Tradisional Indonesia.
“Mengenalkan, menyebarkan, dan mempertunjukkan musik tradisional merupakan nilai kekuatan bagi pemajuan kebudayaan Indonesia. Dengan begitu keragaman musik tradisi yang dimiliki Indonesia dapat menjadi universal dan menarik minat masyarakat dunia,” Hilmar dalam keterangan tertulisnya yang diterima pada Minggu (29/5).
Kapokja Apresiasi dan Literasi Musik Ditjen Film, Musik, dan Media Kemendikbudristek, Edy Irawan yang mewakili Hilmar dalam acara itu juga mengatakan bahwa kesadaran melestarikan musik tradisi harus didukung pemerintah. Sikap Kemendikbudristek ini akan memberi ruang terjalinnya relasi berkelanjutan antara masyarakat dan pemerintah dalam pemajuan kebudayaan.
Edy menyampaikan, pemerintah saat ini terus berusaha menghidupkan kembali geliat kesenian budaya di masyarakat yang selama ini tersendat akibat pandemi Covid-19. Canang adalah bagian dari sejarah di Riau yang telah melekat dalam keseharian kehidupan masyarakat.
“Melalui Canang World Music Festival 2022 diharapkan dapat memperkenalikan tradisi musik logam Riau sebagai sebuah karya kebudayaan dan pertunjukan seni ke seluruh kalangan masyarakat Indonesia serta mendapatkan tempatnya di tingkat dunia,” ujarnya.
Acara festival musik tradisi yang digelar pada 27-28 Mei 2022 di Riau ini merupakan penghargaan terhadap sejarah budaya Riau maupun membangkitkan lagi kreativitas pelaku seni budaya lokal. Canang World Music Festival 2022, bukan hanya mempertontonkan seni musik tradisi, tetapi ada pula kesempatan menambah pengetahuan melalui forum diskusi yang dilaksanakan.
Canang World Music Festival 2022 digagas oleh beberapa orang pegiat budaya, pelaku musik tradisi, dan seniman di Riau yang mendapatkan dukungan dari Direktorat Jenderal Kebudayaan Kemendikbudristek. Festival ini diikuti oleh kalangan masyarakat, seniman, serta 12 komunitas musik tradisi.
Beragam acara yang ada dalam Canang Music World Festival 2022 yaitu seminar dengan topik Eksistensi Musik Tradisi pada Kaum Milenial, pentas musik tradisional logam “gondam baruguong”, dan pagelaran musik tradisional inovatif “logam”.
”Canang World Music Festival 2022 akan memacu lahirnya kreator musik inovatif yang bersumber pada konsep etnik world music lalu mampu menciptakan karya terbaik lainnya,” kata Edy.
Diketahui, canang merupakan alat musik tradisonal Kampar sejak ratusan tahun lalu. Alat musik tersebut terbuat dari logam yang dapat dimainkan sendiri maupun kelompok. Dulu canang digunakan untuk alat memberitahukan kepada masyarakat sekaligus mengumpulkannya melalui bunyi-bunyian yang dihasilkan.