Jepara, Gatra.com - Menjelang Iduladha, penyakit mulut dan kuku (PMK) menghantui para peternak di Kabupaten Jepara, Jawa Tengah. Hingga, Selasa (7/6) ini saja, setidaknya 11 kecamatan dari 16 kecamatan yang ada di Kota Ukir itu terserang penyakit hewan ternak tersebut.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Jepara, Zamroni Lestiaza mengatakan, 11 kecamatan yang diduga terdapat PMK yaitu, Donorojo, Keling, Kembang, Mlonggo, Bangsri, Pakis Aji, Batealit, Tahunan, Kedung, Welahan, dan Mayong.
"Kemarin terakhir yaitu Kecamatan Mayong, ada 9 dari 10 ekor ternak yang dipersiksa suspek PMK," ujarnya.
Sementara kecamatan yang masih zona putih, belum ditemukan indikasi adanya PMK yaitu Kecamatan Jepara, Pecangaan, Kalinyamatan, Nalumsari, dan Karimunjawa.
Total ternak yang terindikasi terkena PMK saat ini lebih dari 362 ekor. Terbanyak yaitu Kembang sebanyak 126 ekor, Bangsri 102 ekor, dan Welahan 63 ekor.
Lanjut Zamroni, ada beberapa dugaan masuknya PMK di Jepara. Pertama, ada pedagang yang membeli kerbau dari Jawa Timur. Kasus pertama ditemukan di Desa Sowan Kidul, Kecamatan Kedung.
Kedua, pedagang sapi Jepara yang kulakan dari Pasar Jatirogo, Kabupaten Tuban yang dijual di Pasar Hewan Keling. Munculnya kasus kedua yaitu di Desa Jlegong, Keling. Kemudian, pedagang kerbau yang membeli dari pasar hewan Mayong, namun berasal dari Jawa Timur dan dibawa ke kandang. Ini menjadi kluster terbesar di Jepara.
"Kami membutuhkan dukungan untuk melakukan penanganan cepat dan terintegrasi," pungkasnya.