Jayapura, Gatra.com- Seperti kartu domino, pengembangan penangkapan Albert Nagen, 29 tahun, yang membawa 615 amunisi untuk kelompok Egianus Kogoya, polisi menangkap Lazarus Taroty (LT). Lazarus warga sipil yang memasok amunisi pada Albert Nagen. Lazarus ditangkap Direktorat Reskrimum Polda Papua.
"Memang benar Sabtu (2/7) telah menangkap LT, warga Jayapura yang diduga sebagai penyalur amunisi ke M (Albert Nagen, red.), ASN yang ditangkap di Yalimo," kata Direskrimum Polda Papua, Komisaris Besar Polisi Faizal Rahmadani, di Jayapura, Selasa (5/7) kepada Antara.
Dia mengatakan, penangkapan terhadap LT merupakan hasil pengembangan dari pemeriksaan kepada M (Albert Nagen), seorang ASN dari Kabupaten Nduga. LT bertugas menyerahkan amunisi yang diperoleh dari dua anggota TNI AD.
"Kedua anggota TNI AD itu sudah ditahan Polisi Militer Kodam XVII/Cenderawasih," kata Rahmadani. Ia katakan, untuk kedua warga sipil yang sudah ditahan itu masih terus dilakukan pemeriksaan guna mengungkap jaringan mereka.
M (Albert Nagen) ditangkap di Elelim, Kabupaten Yalimo, bersama 615 peluru berbagai kaliber, yang akan dipasok ke kelompok bersenjata Nduga yang dipimpin Egianus Kogoya yang saat ini diduga kekurangan amunisi.
Semula Albert Nagen hanya menyebut memperoleh ratusan peluru dari pendatang. Dalam pemeriksaan singkat dengan Kasat IK Polres Yalimo, Ipda Samuel Yunus diperoleh keterangan bahwa:
a. Pelaku mengakui merupakan Kelompok Egianus Kogoya yang merupakan KST Kelompok Nduga dan Senjata serta Amunisi dibeli di Jayapura dan akan di bawa ke Nduga
b. Sekitar bulan Mei tahun 2022 membeli amunisi di dekat Rumah Sakit Abe sekitar 100 lebih yang jual Pendatang 1 butir harga 250 Ribu.
c. Sekitar Bulan Mei 2022 membeli Amunisi di Dok II belakang Rumah sakit sekitar 100 butir lebih dan yang jual Pendatang dengan harga 1 butir harga 200 ribu.
d. Sekitar Bulan Mei 2022 membeli amunisi di Dok V dekat Gereja Katholik dengan membeli Senjata + Megazen + amunisi yang jual Pendatang 1 butir amunisi dengan harga 250 sedangkan senjata harga 30 Juta tambah Megazen 5 juta.
e. Pada Bulan Juni 2022 membeli amunisi di Jembatan Merah, Megazen V2 Sabhara yang jual adalah Orang Asing Pendatang (OAP) dengan harga 3 juta.
f. Untuk amunisi besar ambil di AURI dipungut karena banyak berserakan di jalan.
g. Untuk senjata dan amunisi dibeli dari hasil gaji insentif selama 3 triwulan.